HIDUP SEHAT ALA RASULULLAH
Kesehatan
merupakan salah satu nikmat dari Allah subhanahu wa ta’aalaa yang tak terkira
nikmatnya yang diberikan kepada setiap hamba-Nya sebagai wujud kasih
sayang-Nya. Kesehatan juga merupakan salah satu aspek terpenting dalam
kehidupan manusia sehingga manusia dapat melakukan berbagai macam hal dalam
kehidupannya.
Bahkan
ada pepatah yang mengatakan bahwa ‘sehat itu mahal’. Iya, memang sehat adalah
salah satu unsur terpenting dalam kehidupan kita. Dengan memiliki tubuh yang
sehat kita bisa melakukan berbagai aktivitas baik itu berupa aktivitas duniawi
maupun ukhrawi. Namun sebaliknya jika tubuh kita tidak sehat maka kita hanya
bisa terbaring dipembaringan tanpa bisa berbuat apa-apa. Sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jagalah 5 perkara sebelum datang 5 perkara;
muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, lapang sebelum
sempit, hidup sebelum mati. (HR. Muslim)
Pada
jaman modern yang serba cepat dan sibuk ini, nikmat sehat makin terasa
dibutuhkan seiring dengan makin bertambah banyaknya tugas dan kesibukan
seseorang. Agar mampu beribadah dan bekerja dalam kondisi yang serba sibuk ini,
selayaknya seorang muslim memandang penting masalah kesehatan.
Rasulullah Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam telah memberikan contoh terbaik kepada umat muslim dalam berbagai hal, salah satunya adalah menjaga kesehatan. Rasulullah sangat jarang mengalami sakit meskipun beliau memiliki banyak aktivitas seperti berdakwah, beribadah kepada Allah siang dan malam dan bahkan beliau selalu terjun langsung dalam peperangan.
Rasulullah Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam telah memberikan contoh terbaik kepada umat muslim dalam berbagai hal, salah satunya adalah menjaga kesehatan. Rasulullah sangat jarang mengalami sakit meskipun beliau memiliki banyak aktivitas seperti berdakwah, beribadah kepada Allah siang dan malam dan bahkan beliau selalu terjun langsung dalam peperangan.
Menurut
beberapa shirah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya mengalami sakit
sebanyak dua kali, yaitu pada saat menerima wahyu yang pertama. Ketika itu
beliau mengalami ketakutan yang teramat sangat kepada Malaikat Jibril sehingga
menimbulkan demam yang hebat. Sakit yang ke dua adalah menjelang wafat beliau.
Masya Allah, tidak ada sosok manusia di muka bumi ini yang jarang sakit seperti
Rasulullah. Oleh karenanya sebagai seorang muslim sepatutnyalah kita mencontoh
hanya kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak ada
contoh yang terbaik di muka bumi ini selain Beliau. Bahkan orang-orang kafir
pun mengakui kehebatan sikap dan akhlak serta pola hidup Rasulullah. Di era
modern ini banyak para ahli kesehatan yang telah membuktikan kebenaran dari
berbagai pola hidup sehat Beliau.
Mengapa
Rasulullah jarang sakit? Pertanyaan yang sangat menarik untuk dikemukakan.
Secara umum, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jarang sakit karena
beliau selalu berusaha mencegah hal-hal yang berpotensi mendatangkan penyakit.
Dengan kata lain, beliau sangat menekankan aspek pencegahan daripada
pengobatan. Banyak ayat-ayat al-Qur’an dan Sunnah yang mengemukakan upaya
pencegahan penyakit. Dalam Shahih Bukhari saja, tidak kurang dari 80 hadist
yang membicarakan masalah ini. Belum lagi yang tersebar di dalam kitab Shahih
Muslim, Sunan Abu Dawud, Tirmidzi, Baihaqi, Ahmad dan lain-lain. Berikut ada
beberapa kebiasaan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang menjadikan
beliau sangat sehat lahir batin, antara lain:
Tidur
Sehat ala Rasulullah
Ajaran
Islam sebagai ajaran yang menyeluruh, memberikan tuntunan disegala sisi
keidupan manusia, tidak terkecuali dalam hal tidur. Meskipun cuma tidur bukan
berarti seenaknya saja. Berikut hal-hal yang dilakukan oleh Rasulullah Sebelum
tidur :
1.
Membersihkan diri dengan berwudhu’ dan bersiwak (menggosok gigi).
2.
Tidur dengan memakai pakaian yang pantas, tidak ketat dan menyesakkan, sehingga
dapat mengganggu ketentraman tidur.
3.
Sebelum tidur Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membersihkan tempat
tidur terlebih dahulu agar tidur beliau menjadi nyaman.
4.
Kemudian beliau berdoa dan berdzikir. Dengan berdoa dan berdzikir, insya Allah
kita akan terhindar dari mimpi buruk. Berikut adalah do’a yang dianjurkan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum tidur yang artinya, “Dengan
nama-Mu ya Allah, aku hidup dan aku mati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu mengajak umatnya agar selalu bangun sebelum waktu shubuh serta melaksanakan shalat shubuh di masjid. Selain mendapat pahala, dengan berjalan ke masjid, kita akan menghirup udara subuh yang segar dan mengandung oksigen. Karena itu orang yang suka bangun pagi dan menghirup udara pagi mempunyai paru-paru yang lebih kuat dan sehat. Di samping itu, udara subuh dapat memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan. Keuntungan yang akan diperoleh adalah badan sehat, otak cerdas, penghidupan lapang, dan mendapatkan kebaikan di dunia akhirat. Kemudian ketika bangun tidur, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menganjurkan untuk berdo’a (yang artinya), “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah Ia mematikan kami. Dan kepada-Nya kita semua berkumpul.” (HR. Bukhari)
5. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu mengajak umatnya agar selalu bangun sebelum waktu shubuh serta melaksanakan shalat shubuh di masjid. Selain mendapat pahala, dengan berjalan ke masjid, kita akan menghirup udara subuh yang segar dan mengandung oksigen. Karena itu orang yang suka bangun pagi dan menghirup udara pagi mempunyai paru-paru yang lebih kuat dan sehat. Di samping itu, udara subuh dapat memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan. Keuntungan yang akan diperoleh adalah badan sehat, otak cerdas, penghidupan lapang, dan mendapatkan kebaikan di dunia akhirat. Kemudian ketika bangun tidur, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menganjurkan untuk berdo’a (yang artinya), “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah Ia mematikan kami. Dan kepada-Nya kita semua berkumpul.” (HR. Bukhari)
Prinsip
cepat tidur dan cepat bangun beliau kemudian diteliti oleh para ahli di Jepang
dan AS dengan responden berusia 30 - 120 dan menghasilkan kesimpulan bahwa
orang yang biasa tidur lebih dari 8 jam sehari memiliki resiko kematian yang
lebih cepat dari orang yang bisa tidur hanya dengan waktu 6 - 7 jam sehari.
Nah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa tidur selepas isya untuk
kemudian bangun malam. Jadi, beliau tidur tidak lebih dari 8 jam sehari, dan
beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan.
Cara tidur Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun ternyata sarat makna. Ibnu Qayyim rahimahullah, seorang intelektual Islam berkata, “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, niscaya ia akan memahami pola tidur yang benar dan paling bermanfaat untuk badan dan organ tubuh.”
Cara tidur Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun ternyata sarat makna. Ibnu Qayyim rahimahullah, seorang intelektual Islam berkata, “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, niscaya ia akan memahami pola tidur yang benar dan paling bermanfaat untuk badan dan organ tubuh.”
Makan
Sehat ala Rasulullah
Allah
berfirman dalam al-Qur’an surat al-A’raf ayat 31 (yang artinya), “Hai anak
Adam, kenakan pakaianmu yang indah disetiap memasuki masjid, makan dan minumlah
dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang belebih-lebihan.”
Hal
senada dapat ditemukan di surat al-Baqarah 168 (yang artinya), “Hai sekalian
manusia makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi
dan jangan kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena syaitan musuh yang
nyata bagimu.”
Sesungguhnya
pangkal penyakit kebanyakan bersumber dari makanan. Maka tak heran bila
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi perhatian besar dalam masalah
ini. Berikut adalah beberapa prinsip yang beliau lakukan dalam hal makanan:
1.
Prinsip
pertama makanan dan minuman yang kita konsumsi haruslah halal dan thoyyib
(baik). Maksudnya selain masuk kategori halal, maka makanan dan minuman kaum
muslimin harus bersih dan mengandung kandungan gizi yang cukup.
2.
Prinsip
kedua seimbang, sederhana dan tak berlebihan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengajarkan kita untuk makan tidak terlalu kenyang. Lambung cukup di isi
dengan 1/3 makanan dan 2/3nya untuk minuman dan udara. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, "Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang
lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat
memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi
perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan
sepertiganya lagi untuk pernafasan." (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang untuk makan lagi sesudah kenyang.
“Kami adalah kaum yang tidak makan sebelum merasa lapar dan bila kami makan
tidak pernah kekenyangan.” (HR. Bukhari Musim).
Beberapa
penelitian telah membuktikan bahwa berkumpulnya berbagai jenis makanan dalam
perut justru akan melahirkan berbagai macam penyakit. Maka sebaiknya jangan
gampang tergoda untuk makan lagi, kalau sudah yakin bahwa Anda sudah kenyang.
3. Prinsip yang selanjutnya adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak makan dua jenis makanan panas atau dua jenis makanan yang dingin secara bersamaan. Beliau juga tidak makan ikan dan daging dalam satu waktu dan juga tidak langsung tidur setelah makan malam, karena tidak baik bagi jantung. Beliau juga meminimalisir dalam mengonsumsi daging, sebab terlalu banyak daging akan berakibat buruk pada persendian dan ginjal. Pesan Umar radhiyallahu ‘anhu, “Jangan kau jadikan perutmu sebagai kuburan bagi hewan-hewan ternak!”
4. Prinsip berikutnya adalah berpuasa. Sebulan dalam setahun, umat Islam diwajibkan berpuasa. Dengan berpuasa, kita bukan saja akan mendapat pahala dari Allah akan tetapi juga sangat bermanfaat untuk kesehatan.
Banyak
hasil penelitian modern yang memaparkan bahwa puasa sangat menyehatkan.
Diantaranya, memberikan istirahat fisiologis menyeluruh bagi sistem pencernaan
dan sistem syaraf pusat, menormalisasi metabolisme tubuh, menurunkan kadar gula
darah, mengikis lipid ‘jahat’ (cholesterol), detoksifikasi (membuang racun dari
tubuh), dan lain sebagainya.
5. Nah prinsip selanjutnya adalah berdoa sebelum makan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kita agar senantiasa berdo’a baik sebelum maupun sesudah makan. Doa sebelum makan, “Bismillah (dengan menyebut nama Allah).” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi). Doa sesudah makan, “Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kami, serta menjadikan kami orang-orang muslim.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Olahraga Sehat ala Rasulullah
Olahraga
merupakan kegiatan menggerakan seluruh anggota tubuh secara teratur, sehingga
otot-otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan aliran darah berjalan lebih
lancar ke semua jaringan dan organ-organ tubuh. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam menganjurkan semua muslim berolahraga secara rutin sebagai upaya
untuk menjaga kesehatan dan kesegaran jasmani. Sabda beliau, “Ajarilah anakmu
berenang dan memanah.” (HR.Dailami)
Olahraga
yang dilakukan secara rutin dapat menunjang perkembangan jiwa. Meningkatkan
ketrampilan dan pertumbuhan badan. Selain untuk menjaga stamina olahraga
berfungsi untuk memperkuat daya tahan tubuh, sehingga tidak mudah terserang
penyakit.
Dalam
kesehariannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berolahraga. Bila
perjalanan jarak pendek, beliau selalu berjalan kaki, yaitu dari rumah ke
masjid, dari masjid ke pasar dan dari pasar ke rumah-rumah shahabat. Bahkan
beliau berjalan kaki ketika mengunjungi makam pahlawan di Baqi sekitar tiga
kilometer dari pusat kota Madinah, baik pada waktu terik matahari maupun malam.
Beliau tidak suka hidup manja. Sebab ketika berjalan kaki keringat mengalir di
sekjur badan, pori-pori kulit terbuka dan peredaran darah berjalan nomal
sehingga terhindar dari penyakit jantung. Ingatlah mencegah itu lebih baik
daripada mengobati.
Bersih Sehat ala Rasulullah
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa nampak rapi dan bersih walaupun
pakaian yang beliau miliki tak lebih dari dua pakaian. Akan tetapi tak pernah
ada bintik-bintik hitam atau kuning pada sorbannya. Gamisnya selalu nampak
putih dan bersih. Rambut yang panjang selalu tersisir rapi dan pada waktu
tertentu beliau mengoleskannya dengan sejenis minyak wangi. Gigi beliau putih
dan berbaris rapi. Rasulullah menggosok gigi bukan hanya setelah bangun tidur
tapi juga setiap habis makan dan setiap hendak sholat. Kebersihan bukan saja
diperhatikan ketika hendak melakukan sholat, diluar sholat pun setiap muslim
harus memperhatikan kebersihan diri.
Telah ada suri teladan yang baik dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tinggal dikembalikan kepada masing-masing dari diri kita apakah kita mau mencontohnya dan mendapat pahala karena mencontoh sunnah Nabi, ataupun menyia-nyiakan peluang emas untuk mendapatkan pahala ini. Tentu sebagai seorang muslim yang menuju muslim kaffah, tidak akan melewatkan hari-harinya tanpa menjalankan sunnah, dari bangun tidur hingga tidur kembali, karena hakekat diciptakannya manusia oleh Allah adalah untuk beribadah. Dan segala sesuatu itu dapat bernilai ibadah yang berpahala di sisi Allah, jika kita ikhlas menjalankannya untuk meraih ridha Allah, dan ittiba’ur Rasul (bercontoh kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam).
*dari berbagai sumber.
Telah ada suri teladan yang baik dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tinggal dikembalikan kepada masing-masing dari diri kita apakah kita mau mencontohnya dan mendapat pahala karena mencontoh sunnah Nabi, ataupun menyia-nyiakan peluang emas untuk mendapatkan pahala ini. Tentu sebagai seorang muslim yang menuju muslim kaffah, tidak akan melewatkan hari-harinya tanpa menjalankan sunnah, dari bangun tidur hingga tidur kembali, karena hakekat diciptakannya manusia oleh Allah adalah untuk beribadah. Dan segala sesuatu itu dapat bernilai ibadah yang berpahala di sisi Allah, jika kita ikhlas menjalankannya untuk meraih ridha Allah, dan ittiba’ur Rasul (bercontoh kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam).
*dari berbagai sumber.
MPM UNHAS
0 komentar:
Posting Komentar