SUFYAN ATS-TSAURI
Sufyan Ats-Tsauri Rahimahullah Selama Tiga Hari Tidak Makan Apa-apa
Sejarawan dan ahli nasab, Ibnu Sa’ad, berkata di dalam kitabnya Ath-Thabaqatul Kubra,VI: 372, saat membicarakan Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah (lahir tahun 97 H, dan wafat tahun 161 H), “Sufyan Ats-Tsauri
bersembunyi dari Khalifah Abbasiyyah Al-Mahdi karena suatu kalimat
kebenaran yang ia katakan, dan membuat Al-Mahdi marah. Al-Mahdi
mencarinya untuk menghukumnya. Maka, Sufyan Ats-Tsauri bersembunyi di
Mekah dan tidak muncul di hadapan khalayak. Pada waktu itu, ia mengalami
kemiskinan dan kesulitan hidup yang sangat berat. Saat ia dalam keadaan
miskin dan sulit ini, saudara perempuannya mengirimkan sekantong
khusykananaj kepadanya dari Kuffah melalui kawannya, Abu Syihab
Al-Hannath.
Abu Syihab Al-Hannath pun tiba di Mekah. Saat ia bertanya tentang Sufyan, maka ditunjukkan kepadanya, bahwa boleh jadi Sufyan sedang duduk di balik Ka’bah setelah pintu Al-Hannathin. Abu Syihab berkata, “Aku pun pergi ke tempat yang di maksud, Sufyan adalah kawanku. Aku melihatnya tengah terlentang, lalu aku memberinya salam. Namun, tidak bertanya apapun seperti biasanya, dan tidak menjawab salamku. Aku berkata padanya, “Sesungguhnya saudara perempuanmu mengirimkan satu kantong kue dan khusykannaj untukmu.“ Ia berkata, “Bawa sini cepat.” Lalu ia pun duduk.
Abu Syihab Al-Hannath pun tiba di Mekah. Saat ia bertanya tentang Sufyan, maka ditunjukkan kepadanya, bahwa boleh jadi Sufyan sedang duduk di balik Ka’bah setelah pintu Al-Hannathin. Abu Syihab berkata, “Aku pun pergi ke tempat yang di maksud, Sufyan adalah kawanku. Aku melihatnya tengah terlentang, lalu aku memberinya salam. Namun, tidak bertanya apapun seperti biasanya, dan tidak menjawab salamku. Aku berkata padanya, “Sesungguhnya saudara perempuanmu mengirimkan satu kantong kue dan khusykannaj untukmu.“ Ia berkata, “Bawa sini cepat.” Lalu ia pun duduk.
Aku berkata, “ Wahai Abu Abdillah, aku datang kepadamu, tetapi kamu
tidak menjawabnya. Namun, ketika aku katakana kepadamu bahwa aku membawa
sekantong kue yang tidak seberapa harganya, maka kamu segera duduk dan
berbicara kepadaku.”
Ia menjawab, “Wahai Abu Syihab, jangan menyalahkanku sudah tiga hari
ini aku tidak makan apa-apa.” Abu Syihab pun berkata, “Ya,aku
memakluminya.”
Sumber: Dahsyatnya Kesabaran Para Ulama, Syaikh Abdul Fatah, Zam-Zam Mata Air Ilmu, 2008
Judul asli: Shafahat min Shabril ‘Ulama’, Syaikh Abdul Fatah, Maktab Al-Mathbu’at Al-Islamiyyah cet. 1394 H./1974 M.
Judul asli: Shafahat min Shabril ‘Ulama’, Syaikh Abdul Fatah, Maktab Al-Mathbu’at Al-Islamiyyah cet. 1394 H./1974 M.
Artikel www.KisahMuslim.com
1] Unta kurus disini disebabkan seringnya ia dipakai untuk perjalanan, sehingga yang tersisa padanya adalah kulit yang membungkus tulang,karena ia benar-benar lelah dan kurus. Maka, iapun seperti kantong air dari kulit yang kosong. Ia tidak bisa berdiri dan tidak memiliki kekuatan.
1] Unta kurus disini disebabkan seringnya ia dipakai untuk perjalanan, sehingga yang tersisa padanya adalah kulit yang membungkus tulang,karena ia benar-benar lelah dan kurus. Maka, iapun seperti kantong air dari kulit yang kosong. Ia tidak bisa berdiri dan tidak memiliki kekuatan.
0 komentar:
Posting Komentar