MERENUNGI KEDAHSYATAN HARI KIAMAT
Merenungi Kedahsyatan Hari Kiamat
Segala puji bagi Allah Subhanahu wata’alla yang telah mengangkat dan menghindarkan orang-orang terhormat dari kecenderungan
kepada kehidupan dunia ini, dan Dia menganugerahkan kebaikan -Nya kepada
penghuni surga di alam akherat, serta menjalankan ketentuan yang telah
ditetapkan -Nya kepada setiap orang dari penghuni surga atau neraka. Maha Suci
Allah yang telah memudahkan setiap makhluk kepada apa yang menjadi ketentuan
nasibnya masing-masing:
قال الله تعالى : ﴿ قُلْ كُلٌّ
يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَى سَبِيلاً﴾ (الإسراء: 84)
Katakanlah:
"Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka
Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. (QS.
Al-Isro’ 84).
Aku memuji Allah Subhanahu wata’ala Yang Maha Suci dan
bersyukur kepada -Nya serta bersyukur terhadap apapun atas nikmatnya yang
pantas disyukuri sehingga akan memberikan pengaruh positif, sebagaimana firman
Allah:
قال الله تعالى : ﴿ لَئِن
شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ﴾ (إبراهيم:
7)
"Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat) kepadamu, dan jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat
pedih". QS.
Ibrahim: 7.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah
dengan sebenarnya kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya, yang
Maha Tunggal, Yang Maha Perkasa lagi Bijaksana dalam ciptaan-Nya Yang Esa dalam
kekuasaan -Nya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
utusan-Nya, yang telah diutus kepada seluruh makhluk sebagai rahmat bagi alam
semesta, bintang kebenaran telah datang dan busuknya
kebatilan telah menyebar bagai api menuju segala penjuru, maka diapun
menegakkan pondasi-pondasi agama dan membangun menara kebenaran, dan Nabi
Muhammad shallallahu alaihi wa sallam
mendatangi ka’bah sementara berhala-berhala memenuhi serambi Ka’bah, pada saat
kezaliman dan kebatilan memenuhi hati masyarakat kafir Quraisy, namun Nabi Muhammad shallallahu
alaihi wa sallam mennunjuk kearah patung-patung tersebut dengan sebuah
tongkat sambil mengatakan:
قال الله تعالى : ﴿ وَقُلْ جَاء
الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا﴾ (الإسراء: 81)
Dan
katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya
yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS.
Al-Isro’: 81)
Amma Ba’du: Wahai sekalian manusia bertaqwalah kepada
Alah Subhanahu wata’alla dan
ketahuilah bahwa balasan suatu amalan pasti akan terjadi dan balasan tersebut
akan sesuai dengan amal seseorang, jika perbuatan seseorang baik maka dia akan
dibalas dengan kebaikan namun jika amal
seseorang buruk maka balasan amal tersebut adalah keburukan pula sebagaimana
dijelaskan di dalam firman Allah Subahanahu Wa Ta’ala:
قال الله تعالى : ﴿ وَكُلَّ
إِنسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَآئِرَهُ فِي عُنُقِهِ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنشُورًا 13
اقْرَأْ كَتَابَكَ كَفَى
بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا 14 مَّنِ
اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدي لِنَفْسِهِ وَمَن ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ
عَلَيْهَا وَلاَ تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ
حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولاً 15 ﴾ (الإسراء:
13- 15)
Dan
tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana
tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada
hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.
"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab
terhadapmu." Barang siapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka
sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang
siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya
sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami
tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul. (QS. Al-Isro’: 13-15).
Dan Nabi
Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Manusia akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan, jika
mereka berbuat baik maka balasannya adalah kebaikan dan jika perbuatan mereka
buruk maka balasan mereka adalah keburukan”.
Dan sadarilah bahwa yang akan membalas perbuatan orang-orang yang
durhaka adalah Allah Subhanahu wata’alla yang Maha
Perkasa pada hari di mana jembatan shirat dipasang di atas neraka jahannam dan
setiap manusia akan melewatinya berdasarkan kualitas amal mereka, ada yang
melewatinya secepat kedipan mata, atau secepat kilat yang menyambar atau angin,
atau kuda yang kencang, sebagaimana dijelaskan di dalam hadits yang shahih.
Kebenaran ini akan tersingkap bagi orang yang mengingkari pada hari di mana
orang-orang bahagia diridhai oleh Allah Subahanhau
Wa Ta’ala di dalam surga penuh dengan kenikmatan yang diliputi oleh
ketentraman dan rizki yang berlimpah serta kenyamanan di dalam surga:
قال الله تعالى : ﴿ وَظِلٍّ
مَّمْدُودٍ 30 وَمَاء مَّسْكُوبٍ 31 وَفَاكِهَةٍ
كَثِيرَةٍ 32 لَّا مَقْطُوعَةٍ وَلَا مَمْنُوعَةٍ
33 وَفُرُشٍ
مَّرْفُوعَةٍ 34 ﴾ (الواقعة: 30-34)
“dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan
buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang
mengambilnya, dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk”. (QS.
Al-Waqi’ah: 30-34).
Mereka menyaksikan orang-orang yang
sengsara disiksa di dalam api neraka, mereka diberi minum dari air timah yang
mendidih.
قال الله تعالى : ﴿ لَا
يُفَتَّرُ عَنْهُمْ وَهُمْ فِيهِ مُبْلِسُونَ﴾ (الزخرف
: 75)
Tidak diringankan azab itu dari mereka dan mereka di dalamnya berputus asa.
(QS. Al-Zukhruf: 75).
Para penghuni
neraka sangat menyesal dan seandainya mereka bisa dikembalikan hidup di dunia
mereka ingin memperbaiki amal-amal mereka, namun alangkah malangnya mereka
sebab tidak mungkin mereka dikembalikan ke dunia lagi. Allah Subahanhau Wa Ta’ala berfirman:
قال الله تعالى : ﴿ فَأَمَّا
الَّذِينَ شَقُواْ فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ 16
خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ إِلاَّ مَا
شَاء رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ 17 ﴾ ( هود:
16-17)
Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di
dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas dengan merintih. Mereka kekal di dalamnya selama ada langit
dan bumi,kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu
Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. (QS. Hud: 16-17).
Waspadalah terhadap kemurkaan Allah Subhanahu
wata’alla, karena semua alasan
akan tertolak di hadapan Allah Subhanahu
wata’alla Yang Maha Mengetahui segala rahasia.
Segeralah beramal shaleh, singkirkan kelalaian dengan banyak beramal shaleh,
aku tidak memberikan nasehat, tapi hanya sekedar sebagai hiasan luar dan apakah
siang tidak bisa dipandang oleh mata yang terbuka?. Selamatkanlah diri dari
menangguh-nangguhkan kebaikan, kembalilah kepada Allah Subhanahu wata’alla sebelum terbongkarnya segala kesalahan pada hari
dibangkitnya makhluk dari kubur, mereka masing-masing menyingkap apa-apa yang
tersimpan di dalam dada dan membuka segala kerahasiaan, pada hari kezaliman dan
orang yang berlaku zalim didatangkan dengan kehinaan di hadapan api neraka:
قال الله تعالى : ﴿ وَيَوْمَ
يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ
الرَّسُولِ سَبِيلًا 27
يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا 28
لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءنِي وَكَانَ
الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولًا 28 ﴾ (الفرقان : 27-29)
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang lalim menggigit dua tangannya,
seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul." Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu)
tidak menjadikan si fulan itu teman akrab (ku). Sesungguhnya dia telah
menyesatkan aku dari Al Qur'an ketika Al Qur'an itu telah datang kepadaku. Dan
adalah setan itu tidak mau menolong manusia. (QS. Al-Furqan: 27-29).
Semoga Allah Subhanahu wata’ala memberikan keberkahannya
bagiku dan bagi kalian semua di dalam Al-Qur’an yang mulia, dan Allah Subhanahu wata’ala memberikan manfaat bagiku
dan bagi kalian dengan ayat-ayat Allah
Yang Maha Bijaksana yang tertera di dalamnya. Hanya inilah yang bisa aku
katakan dan aku memohon ampunan bagi diriku dan bagi kalian serta seluruh kaum
muslimin kepada Allah Subhanahu wata’ala yang
Maha Mulia dari segala dosa. Mohonlah ampun kepada -Nya dan bertaubatlah kepada
Allah Subhanahu wata’ala, sebab Dia
adalah Zat Yang Pengampun lagi Maha Penyayang.
Khutbah
kedua
Segala puji bagi Allah
Tuhan semesta alam, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Yang menjadi Raja
pada hari pembalasan, dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah
dengan sebenarnya selain Allah Subhanahu
wata’alla, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya, dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan Allah Subhanahu
wata’alla, semoga selawat dan salam tetap tercurah baginya dan keada
keluarga serta seluruh sahabat beliau.
Amma Ba’du. Wahai hamba Allah Subhanahu wata’alla, bertaqwalah kepada
Allah Subhanahu wata’alla Yang Maha
Tinggi, dan ketahuilah bahwa akan datang suatu hari di mana alam ini akan
berubah total, langit akan terpecah, bintang-bintang berhamburan, langit
terlipat seperti dilipatnya lembaran, Allah Subhanahu
wata’ala Yang Maha Tinggi akan menghilangkannya dan akan melipatnya, bumi
akan berubah secara total, lalu sangkakala ditiup dan setiap manusia
dibangkitkan dari dalam kuburnya dalam keadaan hidup sama seperti hidup di
dunia, mereka tidak beralas kaki, tidak berkhitan dan pada hari itu orang-orang
kafir dibangkitkan dalam keadaan buta, tidak bisa melihat, tuli tidak bisa
mendengar dan bisu tidak bisa berbiacara, dia berjalan di atas wajahnya agar
dia menyadari sejak semula bahwa hari itu adalah hari penghinaan, mereka
berwajah hitam, bermata biru, dalam kehausan yang berlebihan, pada hari yang
lamanya sama dengan lima puluh ribu tahun, jarak matahari tidak lebih dari satu
mil, pada saat itulah orang kafir akan berdiri dengan mata yang melotot tajam
dan hati yang kosong, catatan amalnya diberikan dengan tangan kanan atau dari
belakang punggung mereka, dan orang kafir pada saat itu berangan-angan kalau
mereka tidak diberikan buku catatan amal mereka sendiri lalu mereka diperintah
menuju neraka, dalam keadaan dibelenggu dengan tujuh puluh rantai lalu setelah
mereka memasuki neraka tersebut mereka tidak keluar darinya untuk
selama-lamanya, mereka tidak diberikan tambahan apapun kecuali tambahan siksa,
apabila mereka meminta minum karena kehausan maka merekapun diberi minum dari
air timah yang mendidih, yang merusak wajah dan melarutkan usus, kulit terbakar
api jahannam dari segala penjuru, di mana setiap kali kulit tersebut hancur,
lalu Allah Subhanahu wata’alla menggantinya
dengan kulit yang baru dan mereka dihancurkan dengan besi, semua bentuk
penyiksaan ini dirasakan oleh orang kafir dan mereka tidak mati selamanya,
sebagaimana firman Allah Subhanahu
wata’alla Yang Maha Tinggi:
قال الله تعالى : ﴿ ثُمَّ لَا
يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَى﴾ (الأعلى: 13)
“Kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak
(pula) hidup”. (QS. Al-A’la:13).
Inilah bentuk siksa yang akan dipersiapkan bagi
orang-orang yang kafir pada hari kiamat. Wahai para hamba Allah Subhanahu wa ta’ala berlindunglah kepada
–Nya dan mohonlah kepada Allah Subhanahu
wata’alla agar selalu tetap tegak di dalam Islam sesungguhnya Allah Maha
Memberi lagi Maha Mulia.
Inilah yang
dapat aku sampaikan, dan curahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam yang memberi
kabar gembira dan memberi peringatan sebagaimana diperintahkan oleh Allah Subhanahu
wata’ala.
Karya: Muhammad bin Abdullah bin Mu’aidzir
Terjemah : Muzaffar Sahidu
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
0 komentar:
Posting Komentar