SYUBHAT
Oleh:
Syubhat
Ada keraguan dari sebagian da’i dan penuntut ilmu tentang penafsiran firman Allah Subhanahu wa Ta’ala surat Al Baqarah ayat 30 :
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي
الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا
وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ
قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ (٣٠)
“Ingatlah ketika Rabb-mu berfirman kepada
para Malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi.” Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah)
di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?” Rabb-mu berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui.”
Ada yang berpendapat, bahwa mahluk yang diciptakan sebelum
Adam dan berbuat kerusakan serta menumpahkan darah adalah jin. Akan
tetapi jin tidak memiliki darah seperti manusia sehingga tidak
menumpahkan darah. Jika yang dimaksud adalah jenis malaikat, maka
malaikat diciptakan dari cahaya, tidak merusak dan tidak menumpahkan
darah, apalagi malaikat dalam ayat tersebut mempertanyakan keputusan
Allah Subhanahu wa Ta’ala Bagaimanakah memahami ayat tersebut?
Jawab:
Para ahli tafsir telah menyebutkan sisi lain dari penafsiran ayat diatas:
Pertama: Para malaikat berkata demikian setelah diberitahu
Allah Subhanahu wa Ta’ala perihal tabiat anak cucu Adam, bahwa mereka
berbuat kerusakan dan menumpahkan darah di muka bumi. Ini sebagaimana
diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhu Ibnu Mas’ud Radhiallahu
‘Anhu, Qatadah Radhiallahu ‘Anhu, Ibnu Juraij, Ibnu Zaid, dll yang
dinukil oleh al-Qurthubi dan Ibnu Katsir. Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhu
dan Ibnu Mas’ud menyebutkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku ingin menciptakan khalifah di
muka bumi!” Para malaikat bertanya: “Bagaimana (tabiat) khalifah
tersebut?” Allah Subhanahu wa Ta’ala menjawab: “Ada diantara anak
cucunya yang berbuat kerusakan dan saling membunuh”. Qatadah mengatakan:
Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahu mereka bahwa diatas permukaan
bumi nanti ada yang berbuat kerusakan dan menumpahkan darah. Oleh karena
itu, para malaikat bertanya: “Apakah Engkau menciptakan (mahluk) yang
berbuat kerusakan?”
Kedua: Para melaikat ketika mendengar lafazh khalifah, maka
mereka memahami bahwa diantara anak cucu Adam ada yang berbuat
kerusakan, karena yang dimaksud khalifah adalah yang memperbaiki dan
meninggalkan kerusakan, sehingga ada diantara manusia yang berbuat
kezhaliman, dosa dan maksiat.
Ketiga: Apa yang dinukil oleh al-Qurthubi dan lainnya,
bahwa malaikat telah mengetahui kerusakan apa yang telah diperbuat oleh
jin, karena bumi telah ditempati oleh jin yang suka merusak dan
menumpahkan darah sebelum diciptakannya Adam. Kemudian Allah Subhanahu
wa Ta’ala mengutus Iblis beserta bala tentaranya untuk mengusir mereka
ke arah pantai dan ke puncak gunung. Setelah itu Allah Subhanahu wa
Ta’ala menciptakan Adam. Ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dan Abu Al
‘Aliyah.
Sedang apa yang telah disebutkan, bahwa jin tidak memiliki
darah untuk ditumpahkan adalah tidak benar. Karena jin makan, minum dan
menikah, juga merasakan panas dan dingin sebagaimana disebutkan dalam
hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya. Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Berlalu dihadapanku satu setan,
kemudian aku memegangnya dan mencekiknya, sehingga aku merasakan dingin
lisannya di tanganku”, maka jin tersebut berkata: “Kamu menyakitiku,
kamu menyakitiku!”. Walaupun jin diciptakan dari api, tetapi tidak
menghalangi itu semua. Demikian pula manusia diciptakan dari tanah,
namun juga terdiri dari daging, darah, dan merasakan panas, dll.
Ini semua adalah sisi masyhur yang disebutkan oleh para ahli tafsir.
Dan perlu diketahui, ucapan malaikat ini bukan untuk
menentang Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun hal tersebut seperti
dikatakan oleh Ibnu Katsir: “Pertanyaan untuk mencari tahu hikmah itu
semua.” Mereka berkata: “Wahai Pencipta kami, apa hikmah dari penciptaan
mereka, padahal ada diantara mereka yang berbuat kerusakan dan
menumpahkan darah? jika yang Engkau kehendaki adalah beribadah
kepada-Mu, bukankah kami senantiasa mensucikan-Mu dan tidak melakukan
kemaksiatan, bukankah cukup kami saja?”
Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menjawab pertanyaan
tersebut: “Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui” atau “Aku
mengetahui kebaikan dari penciptaan jenis ini dibandingkan dengan
kerusakan yang telah kalian sebutkan, yang kalian tidak mengetahuinya,
karena Aku akan mengutus nabi dan rasul di tengah mereka. Ada diantara
mereka para shiddiquun, orang-orang sholih, syuhada’, ahli ibadah, ahli zuhud, para wali, orang-orang yang baik, al muqorrabuun
(yang mendekatkan diri), ulama’, orang-orang yang beramal, orang-orang
khusyuk, orang-orang yang mencintai, dan orang-orang yang mengikuti para
rasul-Nya.” (AZ)
(Majalah Qiblati Edisi 10 Tahun I)
[1]ٍٍ Syekh Mamduh adalah Direktur eksekutif pada Rabithah al-Muslimin al-Judud yang berkedudukan di Makkah.
0 komentar:
Posting Komentar