ADAB SEORANG GURU

ADAB SEORANG GURU





·         Menyadari kedudukan dirinya dan hak orang lain.
·         Menentukan hari belajar, jika sudah ditentukan dan guru tersebut sudah menyetujuinya, maka tidak layak baginya terlambat, tidak menghadiri dan mengingkari janjinya kecuali dengan alasan yang dibenarkan secara syara’ seperti sakit dan lain-lain.
·         Seorang syekh harus merendah diri kepada murid-muridnya dan menjaga kehormatan dirinya.
·         Takut jika berkata tentang hukum Allah tanpa didasarkan dengan ilmu, perbuatan ini disejajarkan oleh Allah dengan kesyirikan.[1]
·         Seorang guru harus mampu mengelompokkan siswanya dan berusaha menyetarakan tingkat pemahaman mereka.
·         Mengakhirkan komentar pada akhir pembelajaran.
·         Menentukan waktu khusus untuk menerangkan beberapa point pelajaran.
·         Mengutamakan penjelasan tentang pelajaran sebelum tambahan dan komentar.
·         Menentukan batas terendah (pemahaman) sebagai tuntututan untuk semua siswa dan menfariasikan fasilitas-fasilitas pengajaran yang bermanfaat.
·         Jika seorang guru belum sampai pada tingkat kemampuan menguatkan sebuah pendapat, maka hendakalah dia tidak mentarjih suatu penadapat, akan tetapi dianjurkan baginya untuk mengungkapkan pendapat ulama atau mengatakan bahwa fulan berfatwa seperti ini.
·         Menjauhi cara baca yang membosankan, oleh karena itulah para ulama sangat mengutamakan pembaca yang pelan dan bersuara jelas.
·         Menyediakan waktu istirahat saat pembelajaran.
·         Menentukan waktu khusus untuk menerima tamu.
·         Seorang guru harus bersikap mulia terhadap siswanya.



[1] Tidak ada istilah saya kira atau mungkin di dalam urusan agama ini, sebuah perkara dalam agama baik kamu tahu secara yakin atau diam.

Penyusun : Majid bin Su'ud al-Usyan
Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc.
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

0 komentar:

Copyright © 2012 BERSAMA MENAMBAH KEIMANAN.