NASIHAT

“Janganlah salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya baik bercanda ataupun bersungguh-sungguh, barang siapa mengambil tongkat saudaranya maka hendaklah ia mengembalikannya.” (Diriwayatkan oleh imam Ahmad dan Abu Dawud, dinilai hasan oleh syaikh Albani rohimahullah)

"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar." (QS. An-Nisaa': 114)

A'isyah rodhiyallahu 'anha berkata: "Perkataan Rosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam itu selalu jelas sehingga bisa dipahami oleh semua yang mendengar." (HR. Abu Dawud)

“Di antara tanda kebaikan keislaman seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna bagi dirinya.” (Diriwayatkan oleh imam Tirmidzi (2318) dari Abu Huroiroh rodhiyallahu 'anhu secara marfu' dengan sanad yang hasan)

"Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar" (Diriwayatkan oleh imam Muslim dari Abu Huroiroh rodhiyallahu 'anhu secara marfu')

Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda: "Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari pertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta (bohong) sekalipun bercanda". (Diriwayatkan oleh imam Abu Dawud dari Abu Umamah rodhiyallahu 'anhu dengan sanad yang hasan)

A'isyah rodhiyallahu 'anha berkata: "Sesungguhnya Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam apabila membicarakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang menghitungnya (jumlah kata atau kalimat yang diucapkan), niscaya ia dapat menghitungnya". (Muttafaqun 'alaih)

Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda: "Bukanlah seseorang itu dinamakan seorang mukmin, yaitu (jika ia) orang yang suka menuduh orang lain, suka melaknat orang lain, orang yang keji, dan orang yang tajam lidahnya." (Diriwayatkan oleh imam Bukhori dari Ibnu Mas'ud rodhiyallahu 'anhuma)

"Dan sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari Kiamat kelak adalah orang yang banyak bicara, orang yang berpura-pura fasih dan orang-orang yang mutafaihiqun". Para shohabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apa arti mutafaihiqun?" Nabi menjawab: "Orang-orang yang sombong" (Hadits Hasan. Diriwayatkan oleh imam Tirmidzi dari Jabir radhiyallahu 'anhu secara marfu')

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diolok-olok) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok)" (QS. Al-Hujurat (49): 11)

Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda: "Celakalah bagi orang yang berbicara tetapi ia berdusta, agar menjadikan orang-orang (yang mendengarnya) tertawa karenanya. Celakalah baginya, kemudian celakalah baginya." (Diriwayatkan oleh imam Abu Dawud (no. 4990); Tirmidzi (no. 2315); dan Nasa’i)

Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”

"Barangsiapa melakukan sesuatu daripada maksiat yang di haramkan oleh allah s.w.t kemudian orang itu bertaubat nasuha,ia menyesali akan perbuatan maksiat yang pernah dibuatnya itu,dan dia meninggalkan perbuatan maksiat itu serta berazam dengan bersungguh2 bahawa ia tidak akan mengulangi nya lagi, serta ia mengembalikan hak orang kepa...da orang yang ampunya hak itu jika hamba Allah, maka Allah s.w.t telah berjanji, sebagai pengurniaan daripadanya, akan menerima taubatnya itu, sebagaimana firman Allah s.w.t dalam surah Ash-Shura ayat 25 yang bermaksud - "Dan dialah (allah) yang menerima taubat hamba2-nya dan memaafkan kesalahan2 dan mengetahui apa yang kamu perbuat."

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan” (QS. Al Baqarah: 245)

Sabda Rasulullah saw'"Ya Allah sesungguhnya aku hanyalah manusia biasa,maka siapa dari kaum muslimin yang aku caci atau aku laknat atau aku pukul,maka jadikanlah itu sebagai zakat dan rahmat baginya"
HR Muslim

0 komentar:

Copyright © 2012 BERSAMA MENAMBAH KEIMANAN.