KEUTAMAAN AL-QUR'AN DAN MEMBACANYA
Sesungguhnya Al-Qur'an adalah
kalam Allah Ta'ala, dia adalah tali Allah yang kuat, jalanNya yang lurus, dan barangsiapa
yang berpegang teguh dengannya maka dia akan mendapat petunjuk tetapi barangsiapa
yang berpaling darinya pasti akan tersesat dan binasa. Allah memujinya di dalam
ayat, untuk menjelaskan kepada manusia tentang kedudukan dan posisinya. Firman
Allah Ta'ala:
3.
Sesungguhnya kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu
memahami(nya). 4. Dan Sesungguhnya Al Quran itu dalam Induk Al Kitab (Lauh
Mahfuzh) di sisi kami, adalah benar-benar Tinggi (nilainya) dan amat banyak
mengandung hikmah.[1]
Firman Allah
Ta'ala:
41. Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al
Quran ketika Al Quran itu datang kepada mereka, (mereka itu pasti akan celaka),
dan Sesungguhnya Al Quran itu adalah Kitab yang mulia. 42. Yang tidak datang kepadanya (Al Quran)
kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb
yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.[2]
Tidaklah
ada suatu kebathilanpun kecuali telah dibantah oleh Al-Qur'an dan tidak ada
suatu syubhatpun kecuali telah dijelaskan kebathilannya oleh Al-Qur'an. Firman
Allah Ta'ala:
33. Tidaklah orang-orang kafir itu datang
kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan kami datangkan kepadamu suatu
yang benar dan yang paling baik penjelasannya.[3]
Firman Allah
Ta'ala:
18.
Sebenarnya kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu
menghancurkannya, Maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. dan
kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak
layak bagi-Nya).[4]
Allah
menamakannya sebagai cahaya dan menjadikannya sebagai penawar bagi penyakit
yang diderita manusia. Allah Ta'ala berfirman:
52. Dan Demikianlah kami wahyukan kepadamu wahyu
(Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al
Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi kami
menjadikan Al Quran itu cahaya, yang kami tunjuki dengan dia siapa yang kami
kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar
memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.[5]
Firman Allah
Ta'ala:
57. Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang
kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang
berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.[6]
Jinpun
menjadi terkagum-kagum pada saat mereka mendengarnya, lalu mereka beriman dan
mengikutinya.
1. Katakanlah (hai Muhammad): "Telah
diwahyukan kepadamu bahwasanya: Telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al
Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami Telah mendengarkan Al Quran yang
menakjubkan, 2. (yang) memberi petunjuk
kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. dan kami sekali-kali
tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami,[7]
Allah
berjanji untuk menjaganya dan makhluk tidak mampu mendatangkan yang serupa
dengannya. Firman Allah Ta'ala:
9.
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami
benar-benar memeliharanya.[8]
Firman
Allah Ta'ala:
88. Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia
dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak
akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, sekalipun sebagian mereka menjadi
pembantu bagi sebagian yang lain".[9]
Dari
Umar bin Khattab ra sesungguhnya Nabi saw bersabda: "Sesungguhnya Allah mengangkat suatu
kaum dan menghinakan yang lain dengannya".[10]
Karena
kitab Allah ini memiliki keutamaan yang begitu tinggi, maka Allah memerintahkan
hambaNya untuk membacanya, mengamalkan dan mentadabburinya. Firman Allah
Ta'ala:
29.
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan shalat
dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang kami anuge- rahkan kepada mereka
dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang
tidak akan merugi, 30. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka
dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Mensyukuri[11].
Allah Ta'ala telah
memberitahukan tentang kebaikan yang akan didapatkan oleh orang yang membaca
Al-Qur'an. Dari Ibnu Mas'ud ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa
yang membaca satu huruf dari kitab Allah maka dia akan mendapatkan kebaikan dan
kebaikan yang akan dia dapatkan akan dilipatgandakan sehingga mencapai sepuluh
kali lipat, dan aku tidak mengatakan (alif lam mim) satu huruf, akan tetapi
alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf[12].
Aisyah
ra berkata: Rasulullah saw bersabda: "Orang yang mahir dalam membaca
Al-Qur'an bersama para Malaikat yang mulia lagi agung, dan orang yang membaca
Al-Qur'an dengan cara terbata-bata dan merasa sulit dengannya, maka dia
mendapat dua pahala".[13]
Dan
pada hari kiamat kelak akan nampak kemuliaan bagi orang yang membaca Al-Qur'an,
yaitu Al-Qur'an akan memberikan syafaat bagi orang yang membacanya dan
meningkatkan derajat pembacanya di dalam surga seukuran dengan kadar ayat-ayat
yang dibacanya.
Dari
Abi Umamah ra berkata: Rasulllah saw bersabda: "Bacalah Al-Qur'an
karena dia datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi orang yang
membacanya.[14]
Dari
Abdillah bin Amr ra berkata: Rasulullah saw bersabda: "Dikatakan kepada
orang yang selalu membaca Al-Qur'an: Bacalah dan meningkatlah dan bacalah
sebagaimana engkau membacanya di dunia, sebab kedudukanmu setingkat dengan
akhir ayat yang engkau baca.[15]
Dan
yang sangat mengherankan dari keadaan banyak
kaum muslimin adalah kelalaian
mereka dalam membaca Al-Qur'an atau mentadabburi ayat-ayatnya dan
mengamalkannya padahal mereka mengetahui keutamaan dan pahala bagi orang yang
membaca Al-Qur'an.
Amirul
Mu'minin Utsman bin Affan ra berkata: Seandainya hati kita suci niscaya dia
tidak akan pernah kenyang dengan kalam Allah Azza Wa Jalla. Dan makna inilah
yang tersirat di dalam firman Allah Ta'ala:
124. Dan apabila diturunkan suatu surat, Maka di
antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: "Siapakah di antara
kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat
ini?" adapun orang-orang yang beriman, Maka surat Ini menambah imannya, dan mereka merasa
gembira. 125. Dan adapun orang-orang
yang di dalam hati mereka ada penyakit[666], Maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka,
disamping kekafirannya (yang Telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.[16]
Ayat-ayat ini menjelaskan
tentang keadaan orang-orang yang beriman dan reaksi orang-orang munafk pada
saat mendengar dan membaca Al-Qur'an. Maka hendaknya bagi kaum muslimin waspada
terhadap dirinya agar tidak termasuk kelompok orang-orang yang merugi, yaitu
orang yang apabila mendengar Al-Qur'an tidak bertambah pada diri mereka kecuali
kerugian. Oleh karena itulah hendaklah bagi seorang muslim untuk memperhatikan
perkara berikut ini:
Pertama:
Hendaklah seseorang membaca Al-Qur'an
dengan cara mentadabburi ayat-ayatnya dan perhatian yang seksama. Firman
Allah Ta'ala:
29. Ini
adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya
mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang
yang mempunyai fikiran.[17]
Abdullah
bin Mas'ud berkata: "Janganlah engakau menyebarkannya seperti menyebarkan
pasir, dan janganlah engkau mendendangkannya seperti menedendangkan sya'ir,
renungkanlah keajaiban-keajaibannya, getarkan hati-hati kalian dengannya dan
janganlah ambisi kalian tertuju pada
menghabiskan surat
hingga akhirnya".
Kedua:
Mengulangi hafalan. Dari Abi Musa ra dia berkata: Rasulullah saw bersabda: "Perhatikanlah
dengan seksama Al-Qur'an ini, demi yang jiwaku berada di tanganNya sungguh dia
lebih liar dari seekor unta pada ikatannya".
Ketiga:
Khusyu' saat membaca Al-Qur'an. Dari Abdullah bin Mas'ud ra berkata: Nabi saw bersabda
kepadaku: "Bacakanlah aku Al-Qur'an". Aku berkata: Apakah aku
membacakannya untukmu sementara dia diturunkan kepadamu!. Maka Nabi saw
bersabda: "Ya", maka akupun membaca surat Al-Nisa' sehingga sampai pada ayat yang
mengatakan:
41. Maka bagaimanakah (halnya orang kafir
nanti), apabila kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat
dan kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai
umatmu).[18]
Maka
beliau mengatakan: sekarang sudah cukup". Lalu akupun menoleh kepadanya
dan ternyata kedua mata beliau telah berlinang air mata.[19]
Keempat:
Tidak mengacuhkan Al-Qur'an. Firman Allah Ta'ala:
30. Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku,
Sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan".[20]
Termasuk
mengacuhkan Al-Qur'an adalah mengacuhkan membacanya, mentadabburi ayat-ayatnya,
beramal dengannya dan berhukum dengannya, hal ini seperti yang dikatakan oleh
Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah rahimahullah.
Maka
kita harus memperhatikan kalam Allah ini baik dengan menghafalnya, membaca dan mengamalkan sehingga seorang
muslim menjadi ahlil qur'an
Segala
puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam kepada Nabi kita
Muhammad dan kepada seluruh keluarga dan shahabatya.
[1] QS. AL-Zkhuruf: 3-4
[2] QS. Fushshilat: 41-42
[3] QS. Al-Furqon: 33
[4] QS. Al-Anbiya': 18
[5] QS. Al-Syuro: 52
[6] QS. Yuns: 57
[7] QS. Al-Jin: 1-2
[8] QS. Al-Hijr: 9
[9] QS. Al-Isro': 88
[10] HR. Mslim: 817
[11] QS. Fathir: 29-30
[12] HR. Turmudzi: 2910
dan dia mengatakan hadits hasan garib.
[13] HR. Bukhari: 4937 dan
Muslim: 798
[14] HR. Muslim: 804
[15] HR. Tirmidzi: 2914
dan dia mengatakan: Hadits ini hasan shahih.
[16] QS. Al-Taubah:
124-125
[17] QS. Shad: 29
[18] QS. Al-NIsa': 41
[19] HR. Bukhari: 5050 dan
Mslim: 800
[20] QS. Al-Furqon: 30
Dr. Amin bin Abdullah asy-Syaqawi
Terjemah : Muzaffar Sahidu
Editor : Eko Abu Ziyad
0 komentar:
Posting Komentar