HADITS-HADITS DHA’IF DAN MAUDHU’ SEPUTAR BULAN RAJAB
Diposkan
oleh Markaz As-Sunnah
Hadits
Pertama :
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه كَانَ رسول الله صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ رَجَب قَالَ : « اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ »
Dari
Anas bin Malik radhiyallohu anhu adalah Nabi shallallohu alaihi wa sallam jika
sudah berada di bulan Rajab, beliau berdoa: "Ya Allah berkahilah kami di
bulan Rajab dan Sya'ban serta perjumpakanlah kami dengan bulan Ramadhan"
Takhrij
:
Hadits
ini diriwayatkan oleh beberapa imam di kitab hadits mereka, diantaranya :
1.
Imam Thabrani di Al Mu’jam Al Ausath (4/189) dan di kitab Ad Du’a (1/284);
lafal hadits di atas sebagaimana yang beliau riwayatkan di Al Ausath
2.
Imam Ahmad di Musnad; Kitab Musnad Bani Hasyim, Bab Bidayah Musnad Abdullah bin
Abbas (2342), akan tetapi beliau meriwayatkan dengan lafazh: “...wa baarik
lanaa fi Ramadhan”
3.
Baihaqi di Syu’abul Iman (3/375) dan di kitab Fadhoil Al Awqat (1/105)
4.
Bazzar di Musnadnya (2/290)
5.
Ibnu As Sunni di Amal Al Yaum wal Lailah
6.
Abu Muhammad Hasan bin Muhammad Al Khallal di Fadhlu Rajab (no.1)
Keterangan
:
Dalam
sanad hadits ini ada dua perowi yang lemah;
Pertama
: Zaidah bin Abu Ruqad Al Bahili; dia seorang yang munkarul hadits (haditsnya
mungkar) sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Bukhari, Nasai, dan Al Hafizh
Ibnu Hajar. Abu Hatim Ar Rozi mengatakan, “Dia meriwayatkan dari Ziyad An
Numairi dari Anas bin Malik hadits-hadits yang marfu’ namun mungkar...”. Ibnu
Hibban di kitabnya Al Majruhin menerangkan, “Dia meriwayatkan hadits-hadits
yang mungkar dari perawi-perawi yang terkenal”
Kedua
: Ziyad bin Abdullah An Numairi dia juga seorang yang dinilai lemah oleh Imam
Yahya Bin Ma'in, Abu Daud dan Al Hafizh Ibnu Hajar. Abu Hatim berkata :
“Haditsnya boleh ditulis namun tidak dijadikan sebagai hujjah”.
عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « إنّ في الجَنّةِ نَهْراً يُقالُ لهُ رَجَبٌ, مَاؤُهُ أشَدُّ بَياضاً مِنَ اللَّبَنِ وأحْلَى مِنَ العَسَلِ مَنْ صامَ يَوْماً مِنْ رَجَبٍ سَقاهُ الله مِنْ ذلِكَ النَّهْرِ »
Dari
Anas bin Malik radhiyallohu anhu berkata Rasulullah shallallohu alaihi wasallam
bersabda, “Sesungguhnya di dalam surga ada sungai yang disebut dengan Rajab,
airnya lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu. Barangsiapa
yang berpuasa sehari di bulan Rajab, Alloh akan memberinya minum dari sungai
tersebut.”
Takhrij
:
Hadits
ini diriwayatkan oleh beberapa imam diantaranya :
1.
Baihaqi dalam Syu’abul Iman (3/367)
2.
Abu Muhammad Hasan bin Muhammad Al Khallal dalam Fadhoil Syahr Rajab (no.3)
3.
Ibnul Jauzi di Al ‘Ilal Al Mutanahiyah (2/255)
Keterangan
:
Hadits
ini lemah karena pada sanadnya terdapat rowi yang bernama Manshur bin Zaid Al
Asadi dan Musa bin Umair Al Qurasy.
Manshur
bin Zaid adalah seorang yang majhul dan tidak ada meriwayatkan darinya kecuali
Muhammad bin Al Mughiroh. Adapun Musa bi Umair Al Qurasyi dia perowi yang
lemah, Imam Abu Hatim mengatakan bahwa haditsnya ditinggalkan dan dia seorang
pendusta. Al ‘Uqaili dalam Kitab Adh Dhu’afa Al Kabir mengatakan bahwa
haditsnya mungkar. Ibnu Ma’in juga menyebutkan bahwa dia bukan perowi yang
diperhitungkan.
Diantara
ulama yang menerangkan kelemahan hadits ini:
•
Imam Ibnul Jauzi dalam kitab beliau Al ‘Ilal Al Mutanahiyah mengatakan tentang
hadits ini, “Hadits ini tidak shohih pada sanadnya ada rowi-rowi yang majhul
kita tidak mengenali siapa mereka”
•
Al Hafizh Ibnu Hajar dalam Tabyinul ‘Ajab menyebutkan hadits ini sebagai hadits
pertama dari contoh hadits-hadits lemah tentang keutamaan Rajab lalu beliau
merinci penjelasan tentang kelemahan periwatannya
•
Al Albani menghukumi hadits ini sebagai hadits batil
Hadits
Ketiga :
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لم يتم صوم شهر بعد رمضان إلا رجب وشعبان
“Bahwasanya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tidak pernah berpuasa penuh selama
sebulan setelah Ramadhan melainkan pada bulan Rajab dan Sya’ban.”
Takhrij
:
Hadits
ini diriwayatkan oleh beberapa imam, diantaranya :
1.
Thabrani dalam Al Mu’jam Al Ausath (9/161)
2.
Baihaqi di Syuabul Iman (3/369)
3.
Al Khallal di Fadhl Syahr Rajab (no.4)
Keterangan
:
Hadits
ini sanadnya dinilai lemah oleh banyak imam diantaranya Imam Baihaqi karena
dalam sanadnya terdapat seorang yang bernama Yusuf bin Athiyyah Ash Shoffar
padahal hadits ini sebagaimana dikatakan oleh Imam Thabrani tidak ada
meriwayatkannya dari Hisyam kecuali Yusuf bin Athiyyah.
Berikut
perkataan para imam tentang Yusuf bin Athiyyah Ash Shoffar :
•
Bukhari berkata, “Munkarul hadits (Haditsnya mungkar)”
•
Nasaai berkata, “Matrukul hadits” (Haditsnya ditinggalkan)
•
Yahya bin Ma’in, “Dia tidak ada apa-apanya”
•
Jauzjani berkata, “Haditsnya tidak terpuji”
•
Ibnu Hibban berkata, “Dia termasuk seorang yang senantiasa membalikkan
sanad-sanad; mengganti matan hadits palsu dengan sanad hadits yang shohih lalu
dia meriwayatkannya. Tidak boleh sama sekali berhujjah dengannya”
•
Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid (3/439) mengatakan bahwa dia seorang yang dhoif
(lemah)
•
Dzahabi mengatakan bahwa para ulama telah sepakat akan kelemahannya
•
Ibnu Hajar berkata dalam Tabyin Al ‘Ajab: “Hadits ini mungkar karena Yusuf bin
‘Athiyah seorang yang dha’if jiddan (sangat lemah)”.
Hadits
Keempat :
عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « رَجَبٌ شَهْرُ الله تعالى، وشَعْبانُ شَهْرِي ، وَرَمَضانُ شَهْرُ أُمَّتِي... »
Dari
Anas bin Malik radhiyallohu anhu berkata Rasulullah shallallohu alaihi wasallam
bersabda, “Rajab adalah bulannya Alloh, Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan
adalah bulannya ummatku...”
Takhrij
:
Hadits
dikeluarkan oleh Ibnu Asakir di Mu’jamnya (1/114) dan Imam Baihaqi di Fadhoil
Al Auqat (1/95)
Keterangan
:
Hadits
ini dinilai sebagai hadits yang maudhu’ (palsu) oleh banyak ulama, diantaranya
:
1.
Imam Ibnul Jauzi dalam kitabnya Al Maudhu’at (2/436-438, no. 1008); beliau
menyebutkan bahwa para perowi hadits ini tidak dikenal dan terdapat seorang
yang bernama Abul Hasan Ali bin Abdullah bin Jahdham, dia tertuduh sebagai
seorang yang pendusta
2.
Ash Shaghani dalam Al Maudhu’at
3.
Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam Al Manar Al Munif
4.
As Suyuthi dalam Al La-aali Al Mashnu’ah
5.
Ibnu Hajar dalam Tabyiin Al ‘Ajab, beliau berkata : Hadits ini diriwayatkan
oleh Abu Bakr an-Naqqosy al-Mufassir, dan diriwayatkan pula oleh al-Hafizh Abul
Fadhl Muhammad bin Nashir di dalam Amali-nya dari an-Naqqosy dengan riwayat yang
lengkap -beliau menyebutkan keutamaan setiap hari pada hari-hari di bulan
Rajab- lalu Al Hafizh berkata : an-Naqqosy ini adalah seorang pemalsu hadist
dan dajjal (pendusta). Imam Abul Khithob Ibnu Dihyah setelah meriwayatkan
hadits ini beliau berkata, “hadits ini maudhu’“.
Hadits
Kelima :
عن أنس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « فضل شهر رجب على سائر الشهور كفضل القرآن على سائر الأذكار...».
Dari
Anas “Keutamaan Rajab atas seluruh bulan bagaikan keutamaan al-Qur’an atas
seluruh dzikir…”
Takhrij
:
Ibnu
Hajar menyebutkan sanad hadits ini dari Al Hafizh Abu Thohir As Silafi
Keterangan
:
Hadits
ini dimasukkan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar dalam Tabyinul ‘Ajab sebagai salah
satu contoh dari hadits maudhu’ (palsu) tentang keutamaan Rajab, beliau berkata
setelah menyebutkan hadits di atas : “Rijal (Para perawi) sanad ini adalah
tsiqot (terpercaya) kecuali as-Saqothi, karena ia cacat dan terkenal memalsukan
hadits serta membuat sanad... .”
Hadits
Keenam :
عن أبى سعيد
الخدرى رضي الله
عنه قال قال
رسول الله صلى
الله عليه وسلم
: « رجب شهر الله
الأصم، من صام
من رجب يوما
إيمانا واحتسابا استوجب
رضوان الله الأكبر».
Dari
Abu Said Al Khudri “Rajab adalah bulan Allah yang hening (tidak terjadi
peperangan karena termasuk bulan Haram). Barangsiapa yang berpuasa sehari di
bulan Rajab dengan penuh keimanan dan mengharap balasan dari Allah, niscaya dia
mendapatkan keridhaan Allah terbesar.”
Keterangan
:
Ibnu
Hajar menjelaskan, “Matan hadits ini tidak memiliki asal, dia dibuat oleh Abul
Barakat As Saqti lalu dia merangkai isnadnya...”
Abul
Hasan Ibn Arraq dalam At Tanzih Asy Syari’ah mengatakan, “Dalam sanad hadits
ini terdapat Abu Harun Al ‘Abdi seorang rawi yang matruk (ditinggalkan) dan
yang meriwayatkan darinya ‘Ishom bin Tholiq seorang rowi yang tidak diperhitungkan.
Kemungkinan cacat hadits ini berasal dari Abu Harun karena para ulama telah
mendustakannya hingga sebagian ulama mengatakan bahwa dia lebih pendusta dari
Fir’aun,Wallohu Ta’ala A’lam.
Asy
Syaukani mengatakan dalam sanad haditsnya terdapat dua rowi yang matruk
(ditinggalkan)
Hadits
Ketujuh :
عن أنس مالك قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " من صام ثلاثة أيام من رجب كتب الله له صيام شهر، ومن صام سبعة أيام من رجب أغلق الله سبعة أبواب من النار...
Dari
Anas bin Malik radhiyallohu anhu berkata Rasulullah shallallohu alaihi wasallam
bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa tiga hari pada bulan Rajab, Alloh akan
mencatat baginya puasa sebulan dan barangsiapa yang berpuasa tujuh hari maka
Alloh akan menutupkan darinya pintu tujuh neraka…”
Takhrij
:
Hadits
ini dikeluarkan oleh Ibnul Jauzi di Al Maudhu’at dan Abu Syaikh dalam kitan Ats
Tsawab
Keterangan
:
Hadits
ini dihukumi sebagai hadits palsu oleh banyak ulama, diantaranya Imam Ibnul
Jauzi, Al Hafizh Ibnu Hajar, Suyuthi, Ibnu ‘Arraq dan Imam Syaukani
Pada
sanad Ibnul Jauzi terdapat dua rowi yang sangat lemah yaitu Aban bin Abi
‘Ayyasy dan Amru bin Al Azhar. Berikut ini beberapa perkataan ulama tentang
kedua rowi tersebut:
1.
Penilaian ulama tentang Aban :
•
Syu’bah bin Hajjaj pernah berkata, ‘Aku berzina lebih aku suka ketimbang
meriwayatkan hadits dari Aban’.
•
Imam Ahmad, Nasaai dan Daraquthni berkata : Matruk (ditinggalkan haditsnya).
2.
Penilaian ulama tentang Amr bin Al Azhar
•
Imam Ahmad berkata : Dia pernah memalsukan hadits
•
Imam Yahya bin Ma’in, Daraquthni dan Dzahabi menyatakan : “Dia pendusta”
•
Nasaai mengatakan : Matruk
•
Ibnu Hibban : “Dia memalsukan hadits dari perowi-perowi yang terpercaya dan
tidak halal menyebutkan namanya kecuali untuk dijelaskan cacatnya”
Adapun
sanad Abu Syaikh terdapat seorang yang bernama Husain bin ‘Ulwan, Imam Suyuthi
berkata, “Dia pemalsu hadits” dan hukum Suyuthi disetujui oleh Ibnu ‘Arraq
Hadits
Kedelapan :
عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « من صلى المغرب من أول ليلة من رجب، ثم صلى بعدها عشرين ركعة، يقرأ في كل ركعة بفاتحة الكتاب، وقل هو الله أحد مرة، ويسلم فيهن عشر تسليمات، أتدرون ما ثوابه؟ ... حفظه الله في نفسه وأهله وماله وولده، وأجير من عذاب القبر، وجاز على الصراط كالبرق بغير حساب ولا عذاب »
Dari
Anas bin Malik radhiyallohu anhu.berkata Rasulullah shallallohu alaihi wasallam
bersabda, “Barangsiapa yang sholat Maghrib di awal malam bulan Rajab kemudian
sholat dua puluh rakaat setelahnya, membaca pada setiap rakaatnya surat
al-Fatihah dan qul huwallohu ahad satu kali serta mengucapkan salam sebanyak
sepuluh kali salam, tahukah kalian apakah ganjarannya?”… Beliau bersabda :
“Alloh akan menjaga dirinya, keluarganya, hartanya dan anaknya, dibebaskannya
dari adzab kubur dan dia akan lewat di atas titian bagaikan kilat tanpa hisab
dan tanpa adzab.”
Takhrij
:
Hadits
ini dikeluarkan oleh Ibnul Jauzi dalam kitabnya Al Maudhu’at
Keterangan
:
Ibnul
Jauzi berkata, “Hadits ini palsu, kebanyakan perowinya majhul (tidak dikenal)
Silakan
baca penjelasan ulama tentang hadits ini di al-Maudhu’at karya Ibnul Jauzi
(II/123), Tabyinul ‘Ajab hal. 20 dan al-Fawa`id al-Majmu’ah hal. 47 hadits no.
144.
Hadits
Kesembilan :
عن ابن عباس قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « من صام يوما من رجب وصلى فيه أربع ركعات، يقرأ في أول ركعة مائة مرة آية الكرسي، وفى الركعة الثانية مائة مرة قل هو الله أحد، لم يمت حتى يرى مقعده من الجنة أو يرى له «
Dari
Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma berkata, Rasulullah shallallohu alaihi wasallam
bersabda, “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab dan sholat di dalamnya
empat rakaat, dia membaca pada rakaat pertama ayat kursi sebanyak 100x dan
membaca surat Al Ikhlas sebanyak 100x di rakaat kedua, maka ia tidak akan mati
sampai ia melihat tempat duduknya di surga atau diperlihatkan padanya.”
Takhrij
:
Hadits
ini dikeluarkan oleh Ibnul Jauzi di Al Maudhu’at (2/435, no.1007)
Keterangan
:
Dalam
hadits ini terdapat rowi yang bernama Utsman bin’Atho, dia seorang perowi yang
telah dilemahkan oleh para ulama diantaranya :
Yahya
bin Ma’in berkata, Lemah dalam periwayatn hadits”
Amru
bin Al Fallas berkata, “Haditsnya mungkar”,
Ibnul
Jauzi mengatakan, Hadits ini palsu yang diatasnamakan Rasulullah shallallohu
alaihi wasallam, kebanyakan perowinya majhul dan Utsman seorang yang matruk
(ditinggalkan periwayatannya) oleh para ahli hadits
Hadits
Kesepuluh :
عن أنس بن مالك قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " رجب شهر الله وشعبان شهرى ورمضان شهر أمتى. ... لكن لا تغفلوا عن أول ليلة في رجب، فإنها ليلة تسميها الملائكة الرغائب، وذلك أنه إذا مضى بك الليل لا يبقى ملك مقرب في جميع السموات والارض إلا ويجتمعون في الكعبة وحواليها، فيطلع الله عز وجل عليهم إطلاعة فيقول: ملائكتي سلونى ما شئتم، فيقولون يا ربنا حاجتنا إليك أن تغفر لصوام رجب، فيقول الله عزوجل: قد فعلت ذلك. ثم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: وما من أحد يصوم يوم الخميس أول خميس في رجب، ثم يصلى فيما بين العشاء والعتمة، يعنى ليلة الجمعة، ثنتى عشرة ركعة، يقرأ في كل ركعة فاتحة الكتاب مرة، وإنا أنزلناه في ليلة القدر ثلاث مرات، وقل هو الله أحد اثنتى عشرة مرة، يفصل بين كل ركعتين بتسليمة، فإذا فرغ من صلاته صلى على سبعين مرة، ثم يقول: اللهم صل على محمد النبي الامي وعلى آله، ثم يسجد فيقول في سجوده: سبوح قدوس رب الملائكة والروح سبعين مرة، ثم يرفع رأسه فيقول: رب اغفر لي وارحم وتجاوز عما تعلم إنك أنت العزيز الاعظم سبعين مرة، ثم يسجد الثانية فيقول مثل ما قال في السجدة الاولى، ثم يسأل الله تعالى حاجته، فإنها تقضى.
Dari
Anas bin Malik berkata Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda, “Rajab
itu bulannya Alloh, Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan ummatku…
akan tetapi janganlah kalian lalai dari awal waktu di malam Jum’at pada bulan
Rajab, karena itu adalah malam yang dinamakan malaikan dengan ar-Ragha`ib. Dan
yang demikian ini apabila telah berlalu sepertiga malam tidaklah tersisa
seorang malaikatpun di penjuru langit dan bumi melainkan mereka berkumpuk di
Ka’bah dan sekitarnya. Lalu muncullah Alloh Azza wa Jalla di hadapan mereka
seraya berfirman : “wahai Malaikat-Ku, mintalah kepadaku sekehendak kalian.”
Mereka menjawab : “wahai Tuhan kami, keinginan kami kepada-Mu adalah Engkau
mengampuni orang yang berpuasa di bilan Rajab.” Alloh Azza wa Jalla berfirman :
“Aku telah melakukannya.” Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda :
“dan tidaklah seorang berpuasa pada hari Kamis, awal Kamis pada bulan Rajab,
kemudian ia sholat diantara waktu isya’ hingga pagi yaitu pada malam Jum’at
sebanyak dua belas rakaat…dst”
Keterangan
:
Hadits
ini maudhu’, silakan lihat penjelasannya di al-Maudhu’at (II/126), Tabyinul
‘Ajab hal. 25 dan al-Fawa`id al-Majmu’ah oleh asy Syaukani hal. 50 hadits no.
147.
Hadits
Kesebelas :
عن على بن أبى طالب رضى الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " إن شهر رجب شهر عظيم، من صام منه يوما كتب الله له صوم ألف سنة، ومن صام يومين كتب الله له صيام ألفى سنة، ومن صام ثلاثة أيام كتب الله له صيام ثلاثة ألف سنة، ومن صام من رجب سبعة أيام أغلقت عنه أبواب جهنم، ومن صام منه ثمانية أيام فتحت له أبواب الجنة الثمانية يدخل من أيها شاء، ومن صام منه خمس عشرة يوما بدلت سيئاته حسنات ونادى مناد من السماء: قد غفر الله لك فاستأنف العمل، ومن زاد زاده الله عزوجل ".
Dari
Ali bin Abi Tholib radhiyallohu anhu berkata Rasulullah shallallohu alaihi
wasallam bersabda, “Sesungguhnya bulan Rajab itu adalah bulan yang agung.
Barangsiapa yang berpuasa padanya sehari saja Alloh mencatat baginya puasa
seribu tahun, barangsiapa yang berpuasa dua hari Allah mencatat baginya puasa
dua ribu tahun....”
Keterangan
:
Ibnul
Jauzi berkata, “Hadits ini tidak shohih berasal dari Rasulullah shallallohu
alaihi wasallam”
Abu
Hatim Ibnu Hibban berkata tentang salah seorang perowi hadits ini, Tidak boleh
berhujjah dengan Harun karena dia meriwayatkan riwayat-riwayat mungkar yang
banyak hingga orang yang mendengarkannya beranggapan di dalam hatinya bahwa
Harun sengaja melakukannya”
Ibnu
Hajar berkata, “Hadits ini tidak diragukan lagi bahwa hadits palsu dan yang
tertuduh (memalsukannya) adalah Ishaq bin Ibrahim Al Khuttali
Wallohu
Ta'la A'lam wahuwa Waliyyut Taufiq
0 komentar:
Posting Komentar