SISI DAKWAH DARI SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW
PENDAHULUAN
Sesungguhnya hanya
kepada Allah SWT kita memuji, meminta pertolongan, memohon ampun, dan kita
berlindung kepada-Nya dari keburukan diri kita, dan dari kejahatan amal perbuatan
kita. Siapa yang Allah SWT berikan hidayah maka tiada seorangpun yang dapat
menyesatkannya, dan siapa pun yang disesatkan-Nya maka tiada seorangpun yang
dapat memberikan petunjuk kepadanya. Saya bersaksi bahwa tiada sembahan yang
hak disembah kecuali Allah SWT semata, dan tiada tandingan-Nya,dan saya
bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah hambah dan utusan-Nya.
Selanjutnya…..
Sesungguhnya sisi
dakwah dari sejarah Nabi adalah persoalan yang sangat penting untuk diutarakan
kepada umat terutama para dai. Sesungguhnya sisi dakwah dalam sejarah Nabi
mengandung sejarah secara keseluruhan, karena Rasulullah SAW sebagai saksi dan
pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan dan penyeru kepada Allah SWT bahkan
Beliau adalah penghulu para dai. Allah Ta’ala berfirman: ”Wahai Nabi,
sesungguhnya kami mengutusmu sebagai saksi, pemberi kabar gembira, pemberi
peringatan dan pengajak kepada Allah dengan izin-Nya dan sebagai lampu
penerang.”{QS. Al-Ahzab: 45-46}.
Oleh karenanya,
saya tidak akan menjelaskan keadaan Rasulullah dalam dakwah dalam bentuk yang
lengkap,karena hal tersebut menyebabkan saya harus menjelaskan secara
keseluruhan sejarah Nabi dari awal sampai akhir, akan tetapi saya akan jelaskan
bagaimana seorang dai mampu mengambil manfat dari sejarah dan bagaimana umat
yang diseru bisa mengambil manfaat dari sejarah tersebut.
Masalah ini sangat
luas dan tidak ada batasnya, oleh karenanya saya akan menjelaskan beberapa poin
dan hal-hal penting mengenai masalah ini dan saya ingin menyebutkan pada
pendahuluan ini hubungan saya dengan sejarah Nabi….Sungguh sejarah Nabi
bukanlah hal yang baru bagi saya, karena sejak kecil saya sudah banyak
mendengarkan sejarah tersebut….Dan saya masih ingat ketika berkumpul dengan
ibu untuk mendengarkan cerita beliau
yang tercinta. Ibu bercerita kepada kami banyak kisah yang indah dari kehidupan
Nabi Muhammad SAW. Beliau menceritakan kisah tersebut dengan cara yang menarik
dan mudah dipahami. Sungguh kisah-kisah tersebut sangat kami sukai, dan ibu
kami begitu indah cara menceritakannya, dan beliau menghafal kebanyakan
kejadian-kejadian sejarah nabi, dan peperangan-peperangan Beliau yang ibu
kisahkan lewat bapaknya yang pernah jadi pedagang dan penuntut ilmu. Semoga
Allah SWT memberikan rahmat yang luas bagi beliau dan membalasnya dengan kebaikan.
Amin
Semoga Allah SWT juga
memberikan Rahmat-Nya kepada ayahkami. Beliau senantiasa mengumpulkan kami
tatkala telah mulai dewasa dan menjadi pemuda. Beliau mengumpul kami pada waktu
malam hari untuk membaca sejarah nabi, dan beliau tidak pernah menentukan
bagian tertentu dari yang kami baca. Hal itu memberikan pengaruh besar dalam
diri saya dan bagaimana saya mendapatkan ilmu. Semoga Allah SWT merahmatinya
dengan rahmat yang luas, dan membalasnya dengan kebaikan.
Ketika saya mulai
menuntut ilmu syariah, pelajaran yang saya ambil dari para Masyaikh di antaranya
adalah Sejarah Nabi. Saya membaca buku lengkap tetang sejarah,dan di sisi lain
kami juga membaca sejarah di kitab-kitab yang besar seperti Sirah Alhilyah,
Sirah ibnu Hisyam, dan Bidayah wa Nihayah oleh Ibnu Katsir dan lain sebagainya.
Saya senantiasa
mengambil pelajaran dari sejarah dalam khutbah Jum’at, dan dalam ta’lim-ta’lim
saya di masjid, dan ketika Allah SWT mengaruniakan anak-anak kepada saya, maka
saya menjadikan pelajaran tiap hari kepada mereka dan pelajaran yang sangat
penting adalah sejarah Nabi. Sungguh anak-anakku telah terikat dengan pelajaran
tersebut sampai kalau ada di antara mereka yang berbuat salah maka dia dilarang
ikut pelajaran. Dengan demikian si anak yang tidak boleh ikut pelajaran itu
sampai menangis dan meminta bantuan ibunya dan berjanji tidak mengulangi
perbuatan salahnya agar dia dibolehkan
ikuti pelajaran. Sungguh pelajaran-pelajaran tersebut sangat bermanfaat bagi
anak-anak Alhamdulillah…
Saya selalu bersama
dengan sirah, saya baca dengan penuh perasaan, dan saya mengambil pelajaran
dari kejadian-kejadian sejarah dengan apa yang saya tulis. Sesungguhnya pembicaraan kita tentang
sejarah dalam dakwah mungkin kita bagi dalam dua bagian:
Bagian Para
Dai
Bagian Para
Mad’u (Yang Menerima Dakwah).
Adapun bagi para dai,
mempelajari sejarah bagi mereka dan mengingat-ingat kejadian-kejadian sejarah
sangat banyak manfaatnya agar senantiasa mendapat petunjuk dan pegangan dalam
pekerjaan mereka secara umum.
1). Sungguh sejarah
Nabi SAW menumbuhkan dalam diri mereka harapan yang luas takala mereka ditimpa
musibah dan kelelahan serta berbagai tantangan dan menyebabkan mereka tidak
mudah menyerah dan memberi semangat bagi mereka dalam beramal,dan hal itu
ketika mereka mengingat bahwa Rasulullah SAW menghadapi dunia seluruhnya yang
penuh dengan kesyirikan, kezaliman, dan permusuhan. Beliau menghadapi semua itu
dengan tetap sabar serta lemah lembut dan harapan luas….maka seluruh dunia
rendah di hadapannya, dan tunduk kepadanya siapapun dari musuhnya. Tidak sampai
100 tahun sejak meninggal Rasullullah SAW dan dakwah telah menyeluruh ke pelosok
dunia, dan kalimat tauhid serta takbir dikumandangkan di mana-mana dari batas
Prancis sampai Cina. ”Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Saya bersaksi bahwa
tidak ada sembahan yang hak kecuali Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya.
2). Sungguh sejarah
Nabi SAW menjelaskan bagi para da’i tentang langkah-langkah yang hendaknya
ditempuh dalam dalam berdakwah, dangan mencontoh Nabi SAW. Sungguh dakwah
beliau di Madinah telah mendapat sambutan yang berbeda dibandingkan dengan
dakwah Beliau di Makkah.
3). Juga sejarah
menjelaskan tentang hal-hal yang diutamakan dan jenjang-jenjang kewajiban dan
yang diharamkan, dan menjelaskan kepada mereka hal-hal yang dengannya dimulai
dakwah. Hal tersebut berhubungan dengan aqidah. Rasulullah SAW sangat
memperhatikan dan mengutamakan masalah tauhid ketika berdakwah di Makkah dan
memperingatakan tentang bahaya syirik.
4). Sungguh sejarah
menjelaskan kepada para dai sifat-sifat yang penting bagi yang harus dimiliki
oleh seorang dai, dan mengajak manusia kepadanya, dan sifat-sifat yang penting
itu adalah: ilmu, perencanaan, bertahap, kelembutan, dan berdakwah dengan hikmah,
dan nasehat yang baik, kasih sayang, merasa bertanggung jawab, sabar, pendirian
teguh, konsekwen dengan apa yang didakwahkan, zuhud, merasa cukup, berani dalam
berkata benar, dan sifat-sifat yang lain yang insya Allah kita akan jelaskan
dalam pembahasan ini.
Adapun manfaat
sejarah bagi orang yang kita dakwahi ada beberapa hal:
1). Sesungguhnya
tatkala mereka mendengar sejarah Nabi SAW maka hal itu akan menumbuhkan
kecintaan mereka kepadanya,dan cintanya bagi yang telah menanamkan keimanan, Rasulullah
bersabda: ”Demi Yang jiwaku ditangan-Nya, tidak beriman seseorang di antara
kamu sehingga dia mencintai saya melebihi cintanya kepada orang tua dan anaknya.”
{HR: Bukhari No 14, diriwayatkan dari Abu Hurairah.
Diriwayatkan oleh
Bukhari dari Anas Radiyallahu ‘anhu dengan lafadz: ”Tidaklah beriman seseorang
di antara kamu sehingga dia mencintaiku melebihi cintanya kepada orang tua dan
anak serta seluruh manusia.” {HR: Bukhari No 15, dan Muslim No 44, dan juga
diriwayatkan oleh Ahmad, Nasai dan Ibnu Majah.
Kecintaan kepada
Nabi SAW sesuatu yang tetap ada dalam diri kaum muslimin walaupun terkadang
mereka jatuh ke dalam maksiat, dan hal ini menjadikan para dai mengawasi dan
memperhatikan mereka lebih baik lagi dan mereka banyak mengambil manfaat.
2). Dengan
mendengar sejarah Nabi akan membantu mereka untuk mengikuti dan mencontohi Nabi
Sallalahu ‘alaihi wasal lam.
3). Dengan
mendengarkan sejarah Nabi menjadikan mereka terkesan dengan kepribadian beliau
dan sehingga berpengaruh nasehat.
4). Dengan
mendengarkan sejarah nabi menjadikan kaum muslimin merasa cukup dengan
hukum-hukum yang dibawah oleh Nabi Sallallahu ‘alaihi wasllam yang mampu
menyelesaikan segala permasalahan manusia.
5). Sejarah Nabi merupakan praktek dari dasar-dasar islam,dan
menjadikan sesuatu yang tidak nampak bisa dilihat dan dipraktekan dalam
kehidupan,maka hal tersebut menampakkan makna-makna yang mulia yang dinginkan
oleh para du’at di sebarkan kepada manusia.
6). Sejarah Nabi
adalah kisah hidup manusia yng paling agung yang pernah diketahui oleh manusia,
merupakan kebiasaan manusia yang apabila
mendengar suatu kisah dan dia terkesan dengan kepahlawanan dalam kisah tersebut
maka dia akan berusaha mengikutinya, dan kisah sesuatu yang jiwa cenderung
kepadanya, dan kisah hidup Nabi Muhammad SAW yang telah menumbuhkan
kecintaannya pada hati-hati manusia sangat membekas dan berpengaruh.
Kita akan
menjelaskan secara khusus keutamaan kisah dalam dakwah ini, insya Allah. Sesungguhnya
sejarah Nabi telah mencatat kejadian-kejadian yang terjadi pada hidup seorang
yang sangat agung yang penah dikenal manusia, dan Rasul yang paling mulia di antara
para Rasul SAW. Suatu keberuntungan bagi kita dan manusia yang mana kita bisa
mendapatkan kejadiaan-kejadian dalam hidup Nabi SAW yang tidak ditemukan dalam
hidup manusia lain. Beliau sebagai panutan yang baik, dan contoh yang utama
bagi orang-orang yang beiman, Allah SWT berfirman: ”Sungguh telah ada bagi kamu
suri tauladan yang baik pada diri Rasulullah, (yaitu) bagi orang yang mengharap
Allah SWT dan hari akhirat dan senantiasa mengingat Allah”. {QS. Al-Ahzab: 21}.
Kaum muslimin pada hari ini sangat membutuhkan untuk selalu ingat terhadap
sejarah Nabi SAW, untuk bisa mengikuti Beliau dan mencontoi apa yang telah Beliau
ajarkan dari Allah SWT tentang kebenaran, kebaikan
dan petunjuk, karena keadaan kaum muslimin sekarang sangat menyedihkan, dan
kejahatan orang-orang kafir terhadap mereka semakin meningkat disetiap tempat.
Kita akan membicarakan sisi dakwah dari sejarah Nabi yang mulia Insya Allah
dalam beberapa fase, dan ini membuat kita harus menentukan tujuan dakwah secara
bahasa dan istilah.
Dakwah secara
bahasa: Ibnu Faris berkata dalam “Al-Maqaayis”: Huruf Daal,”ain,dan huruf yang
mu’tall adalah berasal yang sama, yaitu: Cenderungnya sesuatu kepadamu dengan
suara dan perkataan darimu.Kamu katakan: Saya telah mengajak,dan akan mengajak
dengan doa.” Al-Fayuumi berkata dalam “Misbahul munir”: Saya berdo’a kepada
Allah SWT dengan doa: Saya merendahkan diri kepadanya dengan permintaan,dan
saya menginginkan kebaikan dari sisi-Nya, dan saya mengajak Zaid: Saya memanggilnya
dan saya ingin dia menghadap saya, dan mu’adzin mengajak manusia untuk
mendirikan shalat, maka dia adalah seorang dai Allah SWT, dan jamaknya Du’aat
atau Daa’uun..dan Nabi adalah penyeru manusia kepada Tauhid”. Arragib berkata
dalam ”Almufradaat”: ”Dan mengajak kepada sesuatu: Semangat atas
tujuannya,,,Firman Allah: ”Dan Allah mengajak kepada tempat yang aman”{QS. Yunus:
25}. Firman-Nya: ”Wahai kaumku saya hanya mengajak kepada keselamatan dan
kalian mau mengajakku kepada neraka,kalian mengajak saya untuk kufur kepada
Allah dan menyekutukan-Nya yang mana saya tidak pernah mengetahui akan hal
itu,dan saya mengajak kalian kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”{QS.
Ghafir: 41-42}.
Dan doa menurut
para ulama Balaghah adalah jenis permintaan, dan demikian itu apabila jadi dari
pihak yang rendah kepada yang tinggi. Adapun perintah adalah permintaan unruk
mengerjakan sesuatu dari pihak yang tinggi kepada yang rendah, dan jika dari
yang sama kedudukannya maka namanya adalah Iltimas.
Sungguh
permasalahan dakwah kepada Allah SWT membutuhkan orang-orang yang besar dalam
memperbaikinya dan orang-orang yang memiliki kekuatan besar dan
kemampuan-kemampuan yang baik dan pengetahuan luas… Dan tidak boleh kita hadapi
gerakan-gerakan penghacuran dengan tidak perduli yang mana sebagian du’at
mengarah kesana disebabkan oleh penyiksaan yang menimpa mereka sebagai hasil
dari musibah yang berkelanjutan kepada sebagian besar du’at di beberapa negara.
Hendaknya ada yang
mencoba menggali dengan mendalam dan luas apa yang dapat memperbaiki keadaan
kaum muslimin,yang dari hari kehari berubah.
Sungguh pengetahuan tentang
keaadaan zaman dan perkembangan-perkembangannya serta kenyataan hidup
masyarakat dan keadaan politik,dan perencanaan sesuai dengan pengetahun ini
adalah sesuatu yang sangat penting dalam dakwah yang menginginkan keberhasilan.
Dakwah menurut
istilah:”Mengajak manusia untuk tetap dalam menjalankan perintah Allah,dan
masuk kedalam Agama-Nya,dengan perkataan,tuliasan,pergaulan yang baik dan contoh…..
Dakwah kepada islam
berpijak atas dua dasar pokok dalam Agama yaitu Al-kitab dan Sunnah. Dan
Al-kitab adalah: Al-Quran yang mulia yaitu Perkataan Allah sebagai mukjizat dan
wahyu-Nya yang diturunkan kepada HambaNya dan Rasul-Nya Muhammad SAW yang tertulis
dal Mushaf-mushaf yang disampaikan dengan Mutawatir dan bernilai ibadah dengan
membacanya.
Sunnah adalah
perkataan Rasul SAW dan perbuatannya, apa yang dia setujui, sifat-sifatnya, dan
semua itu berhubungan dengan kehidupan Beliau SAW. Oleh karena itu seharusnya
bagi seorang dai mampu mempersiapkan dirinya untuk mempelajari berbagai
persoalan dan menjadikan akhlak yang baik sebagi sifatnya. Hendaknya dia
mempelajari Al-Qur’an dan tafsirnya dan mengetahui tentang ilmu-ilmu yang
berkaitan dengannya. Dan juga mempelajari hadits yang mulia dengan fiqh dan
ushulnya,dan sebagai penolongnya dalam kegiatan dakwahnya adalah Sejarah
Nabi,dan juga pengetahuan tentang bahasa Arab,dan sudah jelas bahwa dakwah
islam mengandung hal-hal yang sangat beragam dan yang paling terpenting adalah
Akidah yang benar,dan ibadah,dan menahan diri dari larangan-larangan Allah SWT dari
segala urusan pergaulan yang umum maupun khusus, dan berprilaku yang baik.
Bagi dakwah ada
cabang-cabangnya dan adab-adab. Maka perkatan yang tertulis dan didengar
merupakan cara berdakwah yang penting untuk disampaikan kepada umat, kemudian
sikap dan cara bergaul yang baik, Allah SWT berfirman: ”Hendaknya ada sebagian
kalian yang mengajak kepada kebaikan dan menyuruh untuk berbuat baik, dan
melarang kepada kemungkaran dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” {QS.
Ali Imran: 104}.
Rasulullah SAW
bersabda: ”Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat.” {HR: Bukhary: 3461}. Rasulullah
juga berkata kepada Ali bin Abi Thalib:..”Kemudian ajaklah mereka kepada Islam
dan kabarkan kepada mereka apa-apa yang wajib bagi mereka dari hak-hak Allah. Demi
Allah, sungguh Dia akan berikan hidayah seseorang karena kamu lebih baik bagimu
dari pada unta yang merah (harta terbesar).” {HR:Bukhari No 3701, dan Muslim No:
2406).
Sungguh dalil-dalil
ini mengundang seorang muslim untuk berdakwah,karena para dai adalah
orang-orang yang beruntung dan pahala mereka besar,dan orang-orang yang tahu
satu ayat banyak sekali dan Rasulullah SAW mengajak mereka untuk menyampaikannya.
Yang penting bahwa dakwah itu harus dilakukan dengan lemah lembut dan halus,dan
mudah serta menggembirakan,dan dengan hikmah dan nasehat yang baik…..Dan bagi
seorang dai mengambil cara-cara berdakwah yang mampu memberikan pengaruh, yang
sesuai dengan dengan zamannya dan cocok dengan keadaan yang mendengarkan, dan
seharusnya dia memperbanyak cara dalam menyampaikan dakwah dan tidak monoton
dengan cara yang tetap yang tidak jitu, hendaknya dia selalu menimbang dan
membandingkan….….membandingkan antara kedudukan yang tinggi yang melahirkan
kejadian-kejadian sejarah dan kedudukan yang tetap, hendaknya dia pada
kesempatan lain menjelaskan kecocokan suatu kejadian yang lewat dengan
kenyataan hidup manusia sekarang, dia menjelaskan dengan baik dan meceritakan kejadian
tersebut dengan gamblang dan jelas serta mudah dipahami dan berusaha mencari
jalan keluar dari suatu masalah dan menghubungkannya dengan kenyataan hidup
Dakwah dan tarbiyah,
amar ma’ruf dan nahi munkar dan nasehat: Istilah-istilah islamiyah ini maknanya
hampir sama, kadang makna yang satu masuk ke makna yang lain,n ada baiknya kita
jelaskan maksudnya dan perbedaan diantara istilah ini, maka dari istilah ini (Attarbiyah),
(Amar ma’ruf Nahi Munkar), (Anashihah), jika kita perhatikan maksud dari
(dakwah),dan (Tarbiyah)…kita dapatkan bahwa makna dari setiap istilah ini
saling menopang.
Maka dakwah lebih
umum,karena seorang da’I mengajak manusia semuanya kepada kebenaran dan
kebaikan dan hidayah,maka sebagian mereka ada yang menerima dan ada yang
menolak.Dan sungguh Rasulullah telah mengumpamakan keadaan para mad’u bersama
da’I dengan keadaan bumi dan hujan,maka sebagian bumi ada yang menerima air dan
menumbuhkan tanaman dan pepohonan,dan ada juga bumi yang menelan air tapi tidak
menumbuhkan pohon dan tanaman,dan ada juga bumi yang berkumpul air disitu maka
manusia mengambil manfaatnya darinya namun bumi itu tidak mengambil manfaat.
Dari Abu Musa
Radiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda: ”Perumpamaan apa yang saya
diutus dengannya dari petunjuk dan ilmu, seperti hujan yang turun di bumi,maka
sebagian bumi ada yang menerima air maka dia menumbuhkan tanaman dan rerumputan
yang banyak,dan ada juga yang kering dan menahan air maka manusia mengambil
manfaat darinya dan meminum darinya dan memberikan minum serta menanam dengannya. dan hujan
tersebut juga turun diatas bumi yang lain yang mana dia tidak bisa menahan air
dan tidak menumbuhkan tanaman,maka demikian itu sama dengan seorang yang Allah
SWT berikan pemahaman terhadap agama, dia mengambil manfaat dari apa yang saya
diutus dengannya maka dia tahu dan mengajarkannya,dan perumpamaan yang lain
seperti orang yang tidak mau menerima petunjuk Allah SWT yang aku diutus
dengannya.” {HR: Bukhari No 22, dan Muslim No 2280}. Maka dari sini ada istilah
(ummah dakwah) dan masuk dalam istilah ini siapa saja sang diarahkan kepadanya
Dakwah Islamiyah, maka siapa yang menerima maka dia termasuk ke dalam (Ummah
Ijabah).
Dakwah adalah yang
pertama,maka siapa yang menerima dakwah, hendaknya dilanjutkan dengan tarbiyah
dan ta’lim,juga diperhatikan dan di luruskan. Tarbiyah bagi orang yang sudah
baik adalah dakwah namun hal ini setelah dia menerima. Kedua kalimat ini pada
masyarakat nabawi di Madinah pada waktu itu adalah saling mengisi. Maka Nabi SAW
mengajak sahabatnya kepada kebaikan dan melanjutkan dengan mentarbiyah serta
memperhatikan. Adapun Amar ma’ruf dan Nahi Munkar maka ini di antara kaum
muslimin.Allah berfirman: ”Dan orang-orang yang beriman dari laki-laki dan
perempuan sebagian mereka menjadi penolong bagi yang lain,saling mengajak
kepada kebaikan dan melarang dari kemugkaran,dan mendirikan sholat dan
menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itulah
orang-orang yang Allah berikan Rahmat sesungguhya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” {QS. At-Taubah:71}.
Adapun Nasehat maka
maknanya dekat dengan dakwah dan Amar ma’ruf nahi munkar, Rasulullah SAW
bersabda: ”Agama adalah Nasehat,” Sahabat bertanya:untuk siapa wahai
Rasulullah? Beliau menjawab: ”Bagi Allah, dan Kitab-Nya, dan Rasul-Nya dan bagi
pemimpin kaum Muslimin dan orang-orang awam.” {HR: Muslim No 55, Abu Dawud No
4944, Nasaa’I: 156/7, Turmudzi: 1926}.
Rasulullah SAW
menjadikan agama sebagai nasehat, lalu Beliau menjelaskan nasehat secara umum
dan cakupannya,dan Nasehat merupakan buah dari persaudaraan yang sebenarnya
yang menjadikan setiap muslim apabila melihat aib saudaranya maka dia
menasehatinya dan menjelaskan sehingga dia sadar dan memperbaiki diri, dan hal
ini sebagaimana dalam Hadits: ”Seorang Mukmin adalah cermin bagi mukmin yang
lain.” {H.R: Abu Dawud:4918, Turmudzi:1929}.
Dan Rasulullah
menjadikan nasehat bagi setiap muslim termasuk dalam Bai’at seperti
Sholat,zakat,sebagaiman dalam Hadits Jarir bin Abdullah yang berbunyi:”Saya
berbai’at kepada Rasulullah untuk mendirikan sholat, membayar zakat, dan menasehati
sesama kaum muslimin”.{H.R:Bukhari:57,Muslim:56,Abu Dawud:4945}. Sehigga nampak
jelas (Wallahu a’lam) bahwa istilah dakwah adalah yang paling luas dan mencakup
semua.
Kisah/Cerita termasuk cara
berdakwah yang penting,
Jika Sejarah Nabi
merupakan kisah yang indah maka ada baiknya kita menjelaskan pada bab ini
tentang keutamaan Kisah dalam medan
dakwah. Allah berfirman:”Maka ceritakanlah kisah-kisah (ummat terdahulu) agar
mereka mau berfikir/mengambil pelajaran.”{QS. Al-A’raf: 176}.
Kisah memiliki
pengaruh yang dahsyat,mampu menyihir,dan jiwa begitu terikat dengannya,baik
untuk kalangan dewasa maupun anak-anak,orang berilmu maupun awam, orang yang
modern atau kampungan, orang kaya atau miskin. Oleh karena itu cerita sudah ada
sejak adanya manusia….Maka tidak ada suatu ummat didunia ini kecuali mereka
memperhatikan cerita-cerita, dongeng, baik cerita itu yang terjadi atau hanya
ilustrasi/khayalan.dan mungkin atas dasar inilah yang membuat periwayatan
suatau kejadian dan pemindahannya dalam bentuk dongeng, sehinggah dongeng ini
menjadi sumber yang dengannya berdiri ilmu Sejarah. Ini sangat menyenangkan
yang membuat anak-anak tergantung kepada nenek mereka yang menghapal berbagai
dongeng yang indah dan berpengaruh,demikian juga mampu membuat orang tua
berkumpul kepada (Hukuwati) yang duduk di tanah yang tinggi,dia meceritakan
kisah Antarh dan Raja Zhohir, mereka membayar dalam pertemuan itu kepada
pemilik tempat yang telah mengumpulkan mereka. Hal ini yang menjadi sebab bermunculannya
berbagai kisah dan cerita serta drama, kita tahu ketrampilan ini dari
barat,yang mana oaring-orang ahli telah menulisnya dengan khusus….dan para
penerjemah mulai memindahkan kisah-kisah yang indah kedalam bahasa kita (Arab),
Hal tersebut begitu membekas.
Sesungguhnya para
dai kepada Allah SWT yang pertama mereka
membutuhkan cara berdakwah yang baik….mereka terpanggil untuk memperbaiki cara
mereka dalam menyampaikan dakwah….dan hendaknya mereka memilih cara yang lebih
mudah diterima oleh jiwa manusia secara
umum dan secara khusus pula.adapun kekuatan pemikiran dan cocoknya dalam
kehidupan,maka hal ini tetap ada dalam Agama yang mengajak manusia kepadanya
sejak Allah menurunkannya.
Dan sangat
disayangkan bahwa sebagian cara berdakwah bagi para du’at begitu
terikat,sehinggah menyebabkan cara-cara tersebut bertolak belakang dengan hasil
yang diharapkan oleh du’at tersebut….sungguh kebanyakan dari cara berdakwah itu
membuat manusia lari dan tidak mebawa kabar gembira, menjauhkan dan tidak
mendekatkan,dan tidak memberikan petunjuk….Maka sungguh para du’at sangat butuh
untuk mengkaji ulang cara-cara berdakwah,dan hendaknya mengambil pelajaran dari
firman Allah: ”Berdakwahlah kepada jalan Tuhanmu dengan cara yang Hikmah dan memberikan Nasehat yang baik dan
berdiskusilah dengan mereka dengan baik,sungguh Tuhanmu lebih tahu siapa yang
sesat dari jalan-Nya dan Dia juga lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”
{QS. An-Nahl :125}.
Firman Allah:”Maka dengan
Rahmat Allah kamu bebuat lembut kepada mereka,dan jika kamu bersikap keras dan
hati yang kasar niscaya mereka akan meninggalkanmu,maka maafkanlah mereka dan
mintakan ampun dan bemusyawarahlah dengan mereka dalam urusan,dan jika kamu mau
melaksanakan sesuatu maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
mencintai orang-orang yang tawakal.” {QS. Ali Imran:159}.
Dan firman Allah
kepada Musa dan Harun: ”Pergilah kalian berdua kepada Fir’aun sungguh dia telah
melampaui batas,dan katakanlah kepadanya perkataan yang lembut mudah-mudahan
dia sadar dan takut”{Toha:43-44}.
Dan cara yang sangat bermanfaat
dalam berdakwah adalah dengan bercerita.
Sebagian besar para du’at
bersama kisah dalam masalah besar,mereka diantara dua keadaan yang saling
berlawanan dan tidak mengetahui pertengahan: Mereka yang sama sekali tidak
menjadikan kisah sebagai cara dalam berdakwah,mereka hanya mencukupkan dengan
apa-apa yang telah diputuskan dalam islam,hukum-hukum syariat, prilaku yang
baik, pembicaraan mereka sebagai keputusan yang tetap tidak berubah-ubah,dan
sebagian kadang menyebutkan pembagian-pembagian,macam-macam, pemecahan suatu
masalah sebagimana yang ada dalam buku-buku fiqih yanv panjang, hal ini bisa
membuat jiwa cepat bosan,dan tidak mendatangkan manfaat yang diharapkan.
Dan para du’at yang
lain begitu tergantung dengan kisah-kisah yang tidak benar, Israiliyaat yang
dusta,sesuatu hayalan dan karangan,dan pembicaraan mereka dipenuhi dengan hal
ini, jelas akan menyebabkan kesalahan dalam memahami islam, menggiurkan
manusia, dan menjauhkan mereka dari jalan kebenaran.
Sungguh suatu kisah jika
dibangun dari sesuatu yang benar dan masuk akal,maka akan membuat orang yang
mendengar befikir akan apa yang menjadi sumber kisah tersebut,dan
menyebabkannya terpengaruh dengan kisah tersebut sehinggah dia merasa cukup
dengan apa yang kita ceritakan tanpa harus dinasehati dan di arahkan.Bahkan
membuat dia cukup dengan pemikiran seakan-akan dia sendiri telah sampai kepada
kisah tersebut tanpa pengaruh dari yang lain…dan hal ini yang menyimpan
keutamaan kisah dalam berdakwah kepada Allah. Demikian itu karena jiwa
terkadang tidak siap menerima nasehat,apalagi kalau orang yang memberi nasehat
itu jauh dari cara yng hikmah. Adapun kisah maka jika dia memikirkan
kejadian-kejadiannya dan menikmatinya, niscaya membuat seseorang akan memikirkan
pelajaran-pelajaran dari kisah tersebut.
Sungguh kisah yang
mengandung pelajaran seorang yang suka berdusta dan menyakiti maanusia, lalu
engkau membicarakan tentang tanggapan orang-orang terhadapnya, dan juga
akibat-akibat yang dihadapinya suatu waktu jika manusia mengetahui
perbuatannya, bagaimana cara menghilangkan pentyakit ini,,,sungguh kisah
seperti ini yang diceritakan seorang dai membuat orang yang mendengarnya merasa
cukup dengan pemikirannya, seakan-akan pemikiran tersebut kita ambil dari
dirinya sendiri.
Maka dia akan mengulang-ulang dalam dirinya bahwa
berkata dusta adalah perbuatan yang rendah, dan dia menyebabkan kesengsaraan
bagi pelakunya, dan juga menyebakan manusia akan lari dari pendusta… dan juga
dusta bisa menyebabkan pelakunya menghadapi berbagai musibah,kesengsaraan,,,dan
orang yang selamat darinya jauh dari musibah-musibah dan dia akan benar-benar
meninggalkan dusta.
Sungguh perasaan cukup yang
membuahkan bagi pendengar kisah adalah apa yang kita dapatkan dalam Firman
Allah: ”Maka ceritakanlah Kisah-kisah semoga mereka mau berfikir.” {QS. Al-A’raf:176}.
Dan juga Firman
Allah:”Sesungguhnya dalam kisah-kisah para Nabi adalah pelajaran bagi
orang-orang yang berakal,Alqur’an itu bukanlah suatu perkataan yang
dibuat-buat,akan tetapi kebenaran dari
Allah SWT, dan sebagai penjelas bagi segala sesuatu dan Petunjuk serta rahmat
bagi orang-orang yang beriman.” {QS. Yusuf: 111}.
Sungguh dalam kisah
para Nabi bersama kaumnya pelajaran bagi orang-orang yang berakal,dan kenyataan
ini ditetapkan Al-Qur’an, dan bagi para dai kepada Allah untuk memahami dengan
baik agar mereka dapat menggunakan hal ini dalam berdakwah….memang…dalam kisah
ada pelajaran tanpa diragukan lagi,dan akan semakin besar pelajaran yang
diambil takala orang yang menceritakannya mampu menyampaikannya dengan baik,dan
cara penyampainnya dan bagaimana membuat para pendengar tertarik untuk
mengikutinya,dan bagaimana perhatiannya dengan hubungan kenyataan hidup dan
kisah tersebut.
Adapun
sumber-sumber kisah sangat banyak…Sungguh dalam kehidupan sehari-hari
mengandung kisah yang sangat membekas,yang membuat hayalan tidak bisa
mendatangkannya dengan mendekatkannya,petunjuk-petunjuknya,dan
menhukuminya….dan seandainya para pembaca yang terhormat mau kembali melihat
kepada diri mereka tentang apa yang mereka hadapi dari kejadian-kejadian
nyata,sungguh mereka akan mendapatkan nahwa bagi mereka ada kisah-kisah yang
banyak yang tidak ada lebih indah dari kisah tersebut dan lebih bermanfaat dan
lebih membekas darinya..dan pada berita-berita di koran adalah kisah-kisah
nyata yang tercatat…dan semua itu dari kehidupan.
Dan buku-buku
sejarah masa lalu dan sekarang penuh dngan kisah-kisah yang menyentuh,dan juga
buku-buku biografi penuh dengan kisah-kisah yang indah,dan buku-buku Adab juga
terdapat kisah-kisah yang sangat banyak.dan sebelum itu semua maka kitab Allah
SWT terdapat kisah-kisah yang penuh dngan nasehat-nasehat dan pelajaran,dan
demikian juga Sunnah Rasulullah SAW dan sejarahnya yang mulia. Dan bagi seorang
dai hendaknya memilih dari sumber-sumber kisah yang banyak ini untuk
membantunya dalam berdakwah,dan ketika dia mengikat manusia dengan dua hal maka
itu lebih memudahkan dalam keberhasilan dan pengaruh.
Dan kedua hal ini adalah:
Kisah-kisah religius yang benar
dari Al-Qur’an,dan sunnah dan sejarah. Maka keinginan-keinginan agama
berkembang dalam diri-diri masyarakat kita yang sudah menerima dengan baik. Dan
menghubungkan mereka dengan kenyataan hidup,dan membawakan contoh-contoh yang
hidup dan sesuai dengan apa yang mereka rasakan dan kebiasaan- kebiasaan
mereka.
Sungguh bagi para dai hendaknya memilih dari kisah-kisah yang benar
yang berpengaruh yang mampu memberikan perasaan cukup dalam jiwa siapa yang
mendengarkannya.
Dan hendaknya
mencari kisah-kisah yang benar, karena banyak kisah yang diceritakan para
pemberi nasehat hanya karangan yang banyak kesalahan-kesalahan,dan kebohongan
yang jauh dari islam dan tujuannya,sehinggah akibatnya sebaliknya.
Kita inginkan para daiI
berhasil dalam dakwahnya…dan dari hal penting yang menyebabkan keberhasilan
dalam dakwah adalah hendaknya perkataannya menyenangkan dan bermanfaat, dan
tidak boleh menengelamkan diri dan orang lain dalam pembicaraan yang hanya
teori belaka,karena jika dia melakukan hal itu maka para pendengar berharap dan
membuat mereka lari,dan bisa jadimuncul kebosanan dalam perkataan yang dipenuhi
dengan kisah-kisah dalam Al-Qur’an atau sunnah dan sejarah Nabi,lalu dia
menaggapinya atau kisah-kisah nyata.
Dan juga dari
sebab-sebab keberhasilan bagi seorang dai jika dia menentukan bagi para pemuda
secara khusus dan bagi para mad’u secara umum,untuk membantunya dalam mencapai
keinginannya,seperti menyibukkan bagi pemuda dengan bacaan-bacaan yang dia
anjurkan, dan masuk pada kesempatan ini dengan memberikan semangat agar membaca
kisah-kisah islamiyah yang membekas,dan kalo mampu dia bagikan bagi mereka yang
rajin hadiah maka sungguh sangat baik.
Dan disini saya
mengajak orang-orang yang punya kemampuan dalam mengangkat pemikiran Islam, agar
mereka mau menyampaikan kepada manusia apa yang bisa dari kisah-kisah…sungguh
hendaknya bagi mereka
Menghilangkan kemalasan dan
ketidakpedulian;karena zaman tidak menunggu orang yang suka menunda-nunda dan
merasa berat,sungguh kita dalam peperangan dengan keburukan,maka harus ada
kerjasama dalam berbagai bidang untuk memenangkan kebenaran dan kebaikan,dan
menghadapi kebatilan dan kejahatan,dan siapa yang mengajak kepadanya.
Dan hampir saya katakan bahwa
menulis adalah kewajiban bagi setiap orang yang mampu dan punya keahlian jika
memang mereka benar-benar mau mendirikan Islam.
Hendaknya bagi
mereka menundukkan kelebihan-kelebihan dan kekuatan-kekuatan ini untuk kebaikan
Islam melalui kisah. Bukankah suatu yang sangat disesalkan bahwa kita mendapati
banyak orang-orang rusak dan jatuh kedalam keburukan mereka memanfaatkan kisah
untuk menyebarkan kehinaan mereka dan kesesatan lebih luas penggunaanya di kalangan
pemuda dan pemudi?!
Sungguh kamu
melihat mereka dalam kisah-kisahnya menuduh
kemunduran masyarakat terjadi di negara islam karena Islam…..dan mereka tahu bahwa Islam
bersih dari hal itu…bahkan kemunduran ini tidak terjadi karena islam
menghidupkan di sebagian besar rumah-rumah kaum muslimin sejak dulu.
-Saya mengetahui
ada satu rumah yang telah berjalan 50 tahun di negara islam,dijadikan pusat di
jalan kota,dan mulai menebarkan kisah-kisah yang diterjemahkan dari bahasa
Rusia,dan kisah-kisah ini menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial dari
sisi pemikiran komunis,dan juga menyebarkan kisah-kisah yang diterjemahkan dari
bahasa Eropa,jika buku tersebut bagi orang-orang komunis dan berjalur kiri maka
dicetak dengan cetakan yang bagus,dan di keluarkan dengan sangat menarik.
Dan tidak sorang pun
dari orang-orang baik kaum Muslimin yang mau memperhatikan rumah ini dan
pekerjaanya, dan tidak terlintas dalam pikiran seorangpun para pemikir dari musuh komunis…bahkan mereka
menganggap rendah jika disebutkan hal itu,dan bahkan mengejeknya dan siapa yang
yang memperingatkan darinya,dan belum berlalu masa yang panjang sehingga
jelaslah pengaruh dan akibat dari rumah tersebut dengan jalan kisah….Jika
dikembangkan untuk menerima pemikiran kiri, sehingga muncul generasi yang
menerima pemikiran tersebut,dan diketahui akibat pemikiran dan kisah setelah
berlalu waktu.
Saya sebutkan hal
ini untuk menjelaskan bagaimana pentingnya kisah dan pengaruhnya pada jiwa dan
pemikiran,dan seandainya para pemikir dari musuh-musuh komunis mau menghadapi
ini,maka seharusnya bagi mereka bergerak untuk menghadapi penyesatan dan
pengaruh serta membuka dan menjelaskan kesesatannya,dan hendaknya mereka
membagun Rumah-rumah islam untuk menyebarkan kisah-kisah islam yang punya
tujuan….karena pemikiran hanya bisa dilawan dengan pemikiran….dan tidak ada
tempat bagi kegelapan jika kita sebarkan kebenaran…dan sungguh lilin yang satu
dalam satu ruangan bisa menghilangkan kegelapan, dan kita juga melihat bahwa
mereka cenderung dalam kisah-kisahnya
tentang hubungan lawan jenis,percintaan,maka mereka menyebarkan
perasan-perasan hati dan kejadian-kejadian penghiantan suami istri,yang membuat
orang yang membacanya tertarik, dan kenyakan orang yang menjalankan hal ini
adalah yang bepemikiran kiri dan merusak yuang kita sudah sebutkan,demikian itu
karena kisah seperti ini memberikan andil bagi orang yang sudah terbius dan
jatuh…Sungguh banyak buku cenderung menghabiskan usaha untuk jenis ini dari
kisah-kisah,dan berbagai macam cara maka mereka merusak akhlak anak-nak kaum
muslimin dengan kerusakan yang besar.
Dan merusak manusia
dengan jalan pemuasan nafsu menjadikan jalan kehancuran pemikiran islam,sehinggah
merubahnya dengan pemikiran yang rusak yang tidak ada bandingannya.
Sungguh musuh-musuh
islam menjadikan kisah sebagai alat untuk mengajak manusia kepada kesesatan
mereka,dan mereka menghancurkan dengannya hukum-hukum islam dan syariatnya,dan
mempengaruhi keyakinan manusia akan kebenaran islam.maka apakah kita menyadari
kenyataan ini?dan apakah kita berbuat untuk merubahnya?
Sungguh menulis kisah
keberhasilan,dari sisi kesenian dan islamiyah,bisa jadi lebih baik dari
penyampaian khutbah 100 kali.
Sungguh orang-orang
yang ahli banyak, namun mereka butuh untuk diberikan semangat. Bagi pemilik koran-koran
dan majalah islamiyah hendaknya mereka membuka pintu hati koran dan majalah
mereka untuk kekuatan yang akan tumbuh ini. Pemikir Islam agar mendukung kekuatan
ini dan memperbaikinya dan mengambil dengan tangan-tangannya,sehinggah mampu
menutupi kekosongan yang besar yang bergerak dalam penyebaran bagi kaum
Muslimin sekarang…Hendaknya kita membaca dengan tadabur dan perhatian firman
Allah:”Sesungguhnya pada kisah-kisah terdahulu ada pelajaran bagi orang-orang
yang berakal”. {QS. Yusuf: 111}.
Beberapa kisah yang
diriyatkan dalam kitab-kitab Hadits Nabi…..
Saya ingin meletekkan dihadapan
pembaca beberapa kisah nabawiyah yang diriwayatkan dalam kitab “Riyadussholihin,”
oleh Imam Nawawi. Saya telah memilih kitab ini karena Hadits-hadits yang beliau
pilih Shoheh atau Hasan, dan kitab ini mudah dan dicetak dengan berbagai
cetakan dan dia ada di perpustakaan seorang ‘Alim dan penuntut ilmu dan
selainnya
1. Cerita para penghuni
gua…..dalam keikhlasan.
2. Cerita seorang laki-laki
dengan untanya yang hilang….dalam Taubat.
3. Cerita seorang lelaki yang
telah membunuh 100 jiwa…dalam Taubat.
4. Cerita tiga orang sahabat
Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam …dalam Taubat.
5. Cerita seorang penyihir,Raja
dan anak laki-laki….dalam kesabaran.
6. Cerita Abu Tolhah dan Ummu
Sulaim….. dalam kesabaran.
7. Cerita seorang Nabi dan
harta rampasan….dalam kebenaran.
8. Cerita seorang yang
berpenyakit kulit,yang botak dan yang buta…..dalam pengawasan.
9. Cerita seorang lelaki yang
memberi minum anjing….tentang penjelasan
bahwa jalan-jalan kebaikan sangat banyak.
10. Cerita Nabi Adam,Nabi
Ibrahim, dan Nabi Muhammad …..dalam penjalankan Amanah.
11. Cerita juraij….tentang
keutamaan kaum muslmin yang lemah.
12. Cerita Arrahiim …dalam
berbakti kepada orang tua.
13. Cerita Zainab istri Ibnu
Mas’ud….dalam taat kepada orang tua.
14. Cerita Uais Alqorny
alyamany….dalam mengunjungi orang-orang baik.
15. Cerita Umar bin ‘Abasah
….dalam pengharapan.
16. Cerita laparnya Nabi
Salallahu ‘alaihi wasallam dan Abu Bakar serta Umar Radiyallahu ‘anhuma
….tentang keutamaan lapar.
17. Cerita Abi Hurairah dan
susu….tentang keutamaan lapar.
18. Cerita ikan yang
besar…..tentang keutamaan lapar.
19. Cerita makannya ahli
khandak dari makanan jabir….tentang keutamaan lapar.
20. Cerita makan yang banyak
dari makanan Abu Tholhah…tentang keutamaan lapar.
21. Cerita awan yang menurunkan
hujan atas kebun seseorang….dalam keutamaan kedermawanan dan baik hati.
22. Cerita seorang lelaki yang
memberi makan tamunya dari makan anak-anaknya…tentang mengutamakan orang lain.
23. Cerita Ayub dan Emas….dalam
masalah berlomba-lomba untuk urusan akhirat.
24. Cerita penawaran Umar
anaknya Hafsah kepada Abu Bakar dan Utsman….dalam hal penjagaan rahasia.
25. Cerita Abu Hurairah dan
Syetan….Dalam masalah keutamaan sebagian ayat dan surat .
26. Cerita sorang lelaki yang
membeli rumah dan mendapatkan didalamnya ada guci yang berisi emas….tentang
keutamaan mengembalikan hak orang lain.
27. Cerita dua orang wanita yang salah satu anak mereka
dimakan beruang….dalam masalah mengembalikan hak orang lain.
28. Cerita manusia di padang Mahsyar dan
Syafaatnya Nabi …dalam masalah hak.
29. Cerita Ismail dan Ibrahim
di Makkah….tentang hak dan kewajiban.
30. Cerita mimpi nabi
Sallallahu ‘alaihi Wasallam dalam masalah haramnya berdusta.
31. Cerita seorang wanita yang
masuk neraka karena sebab kucing….tentang larangan menyiksa hewan.
Sesungguhnya
pegaruh sifat pribadi bagi manusia suatu hal yang lumrah dan nampak
adanya,tidak ada perbedaan dikalangan para ahli,dan sungguh pada kepribadian
yang besar,dan pemimpin yang besar sangat berpengaruh terhadap tersebarnya
semboyan-semboyan,dan berdirinya suatu Negara,dan tertanamnya suatu idiologi
yang dibawah oleh kepribadian dan pemimpin itu.Dan kita tidak bisa menjelaskan
dengan rinci antara sebab-sebab kekuatan dan keberhasilan dalam pemikiran
saja,dan antara kebutuhan akan seorang pemimpin yang besar yang mampu menyaukan
hati.
Maka
suatu kekuatan besar mampu megambil akal dan pemikiran orang banyak,dan
penjelasan yang gamblang mampu menyihir setiap orang.Rasulullah SAW bersabda: ”Sungguh
penjelasan adalah sihir.” Dan sifat yang baik menyebabkan orang simpatik
kepadanya. Bahkan semboyan-semboyan yang berdiri atas pondasi yang menolak
sifat-sifat seseorang ,dan meremehkan dasarnya dalam masyarakat maka tidak
menjamin terbentuknya para pribadi-pribadi yang handal dan pemimpin yang mampu
melebihi gerakan-gerakan yang tetap sehiggah dia mampu menempuh jalan keberhasilan
sementara.Dan demikianlah jelas bagi seorang yang mempelajari gerakan-gerakan
kemasyarakatan dan gerakan politik akn nampak besarnya pengaruh suatu
kepribadian pemimpin dalam semboyan-semboyan bagaimanapun hakikat semboyan
tersebut.
Sungguh
merupakan karunia Allah bagi kita dan bagi seluruh dunia bahwa semboyan Islam
telah mencakup semua pemikiran yang benar dan sesuai dengan kehidupan dan
menyeluruh semua sebab kekuatan dan keberhasilan,dan kepribadian yang besar
adala pada diri Rasulullah Sallalahu ‘alaihi wasallam. Sungguh Beliau merupakan
pahlawan yang terbesar bagi manusia dalam sejarah,kita katakan demikian atas
dasar Al-Qur’an yang tidak mampu dirubah dari segala hal, Allah Ta’ala
berfirman: ”Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang Rasul dari kaummu
sendiri,berat terasa olehnya penderitaanmu,sangat menginginkan(keimanan dan
keselamatan) bagimu,amat belas kasihan dan penyayang terhadap orang-orang
mukmin.
Firman
Allah yang lain: ”Dan Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, maka akan Aku tetapkan
Rahmat-Ku kepada orang-orang yang bertaqwa,yang menunaikan zakat dan
orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami (yaitu) orang-orang yang
mengikuti Rasul,Nabi yang Ummi yang( namanya) yang namnya mereka dapati
tertulis dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka
mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan
menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
yang buruk dan membuang dari meeka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada
pada mereka.Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya
dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an),mereka
itulah orang-orang yang beruntung. {Al-A’raf: 156-157}.
Firman Allah: ”Hai
Nabi,sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi,dan pembawa kabar gembira
dan pemberi peringatan.Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan
izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi”. {Al-Ahzab:45-46}.
Firman
Allah: ”Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang
agung”.{Al-qalam:4}. Dan sungguh orang-orang yang hidup dan bergaul dengannya
telah menyaksikan semua itu dan siapa saj yang datang setelah mereka dari
pengikutnya ataupun yang menentangnya,iya sungguh orang-orng yang tidak memeluk
islampun menyaksikan sifat beliau yang mulia.
Dan sungguh telah
ditulis berbagai tulisan yang mengumpulkan perkataan mereka,dan kita bisa
sebutkan bahwa sebagian mereka adalah
musuh islam,namun mereka tidak bisa berbuat kecuali mengakui keagungan Rasul yang
mulia ini. Contoh tulisan tersebut adalah:karangan syek Ahmad bin Hajar(Qodhi Qatar ),dengan
judul: ”Agama Islam dan Rasul dalam pandangan pertengahan antara Timur dan Barat.” Cetakan pertama 1397
H.
Juga
tulisan yang dikeluarkan oleh lembaga Attamadun al-Islamy di Damaskus dengan
judul:”Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam,perkataan-perkataan para peneliti dan
ahli adab nashara yang bersikap pertengahan.” Dicetak di percetakan Atturqy
Damsyik,1384 H/1964 M.
Dan tulisan yang
dikeluarkan oleh Syek Husain Abdullah Basalaamah,dengan judul: ”Islam dalam
padangan ilmuan barat”.dan juga tulisan
yang dikeluarkan oleh WAMY dengan judul:”Mereka
berkata tentang Islam”pengarang :Imaduddin kholil.
Sungguh telah
terkumpul dengan karunia Allah SWT pada dakwah Islam semua sumber-sumber
keberhasilan, maka Allah menentukan
baginya dan bagi orang yang berjalan diatasnya kemenangan dan kesuksesan,dan
jalan yang paling penting adalah Taufik Allah dan Pertolongan-Nya dan
kepribadian pemimpin yang agung Nabi kita Muhammad Sallallahu ‘alaihi wasallam.
Maka
mari kita mengnal kepribadian yang besar ini,dengan membaca perjalanan hidupnya
yang mulia sallalahu ‘alaihi wasallam,Dan kita berbuat sesuatu yang dapat
memelihara nasehat-nasehat beliau dalam Sunnahnya yang suci,hidup dalam hati dan akal kita,dan
menjadi petuntuk bagi kita dalam mengarungi kehidupan.
Sungguh
kita tidak akan mendapatkan seorangpun dalam sejarah manusia Pemimpin maupun
pejuang yang menyamai Nabi kita Muhammad SAW, atau mampu mendekati ketinggian akhlak
yang beliau contohkan…..Sungguh Allah SWT telah menciptakannya dengan sempurna
dan di pelihara serta dilindungi dan di tolong lalu dimuliakannya dengan
kenabian dan kerasuan,sungguh telah berkumpul pada pribadi ini kepemimpinan
yang agung, kemuliaan dan prilaku yang suci dan kenabian serta kerasulan dan
kebesaran.
Sejarah
Rasulullah SAW lembaran yang senantiasa bersinar pada sejarah kemanusiaan. Martabat
kemanusiaan terangkat dengannya yang
belum pernah seorangpun sebelumnya yang mampu berbuat seperti itu dan tidak
akan ada manusia setelahnya yang mampu berbuat sepertinya selama-lamanya.
Sungguh sejarah
Rasulullah SAW telah menjadi menara yang memanjang di atas kafilah kemanusiaan
yang kebingungan dan sekarang menjadi penjaga kehancuran yang disebabkan oleh
penolakkannya dibelakang syubhat-syubhat dan syahwat, menara yang menyinari
kepada jalan petunjuk dan kesucian serta keistiqamahan.
Dan sejarah
Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasllam adalah
pelaksanaan dari Pokok-pokok islam,kamu akan dapatkan dasar-dasar islam
tersebut hidup ditempat dimana kamu menyaksikan kejadian-kejadian yang
menyebabkan munculnya contoh yang baik dalam hidup.akan seimbang didalamnya
keinginan-keinginan materi dan sprituil,juga dunia dan akhirat seimbang karena
tidak boleh melupakan yang satu dari yang lain.
Oleh karenanya maka
mempelajari sejarah Nabi adalah suatu keharusan bagi setiap da’i muslim.
Sesungguhnya
Rasulullah sallallhu ‘alaihi wasallam adalah panutan utama bagi setiap muslim
baik yang awam maupun para dai. Allah berfirman: ”Sungguh telah ada pada diri
Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.{Al-Ahzab:21}.
Dan tidak akan
sempurna ketauladanan kita kepada beliau ketika belum jelas sejarahnya
ditelinga-telinga orang yang memberi petunjuk.Sungguh penyampaian seorang da’i
tentang kejadian-kejadian sejarah dalam medan
dakwah menjelaskan bahwa betapa hukum-hukum syariat dan dasar-dasar agama islam
yang menyeluruh merupakan kenyataan yang bisa dirasakan dalam kehidupan yang
penuh kebahagiaan dimasa hidupnya Rasulullah SAW yang merupakan masa yang terbaik menurut
sejarah. Sungguh sejarah Nabi menjamin kepada kita kejelasan dalam sikap
pertengahan yang mana dengannya hidup dasar-dasar Islam, dan menjelaskan
bagaimana begitu cepatnya dalam pergerakannya mengubah wajah dunia dalam waktu
yang begitu singkat.sungguh sejarah menumbuhkan semangat dalam dakwah, dan
membangunkan bagi manusia keinginan dalam beragama yang mulia, dan membersihkan
dakwah dari kegersangan dan teori belaka. Sungguh kenyataan kaum muslimin
sekarang sangat menyakitkan dikarenakan jauhnya mereka dari agama, dan mereka
sangat membutuhkan perbaikan yang menyentuh hati-hati mereka yang paling dalam
sehinggah merubah apa yang telah ada dalam diri dan pikiran mereka
Dan sungguh
kabar-kabar gembira tentang kebaikan,dan tanda-tanda kemajuan mulai nampak dari
waktu kewaktu membawa cita-cita,dan meghidupkan hati yang telah mati,dan
menghidupkan semangat,dan menggugah untuk beramal,dan kabar-kabar gembira ini
menunggu orang-orang yang akan mendukungnya dan mengarahkannya serta
mengambilnya dengan penuh perhatian,demikian ini dan yang terpenting dari cara
ini yaitu diutus kaum yang terbelakang,dan menyebarkan hidup yang dasarnya lemah,dan menghidupkan
kepahlawanannya dalam pemikiran anak-anak kaum Muslimin,dan memberikan semangat
kepada mereka untuk mengikuti dengan usaha dan pengorbanan untuk menyempurnakan
apa yanag telah dibangun oleh para pendahulu,dan jika kita mau memperhatikan
dalam kepahlawanan kita,,maka kita tidak akan mendapatkan sebagaimana pada
sejarah Nabi dalam hal ini secara mutlak.
Oleh karena itu
bagi para pemikir,dan para penulis hendaknya mencintai Sejarah Nabi sebagaimana
mestinya dan memperhatikannya dan mempelajarinya-mereka seharusnya menyampaikan
kepada manusia dengan cara yang baik dan menarik—dalam Ceramah-ceramah, khutbah,
Ta’lim-ta’lim, dan tulisan, pembicaraan dalam radio, dan seminar-seminardi TV, dan
dengan cara penyajian kisah, semua itu dengan memanfaatkan semua cara yang bisa
dilakukan. Berkata Abdurrahman ‘azzam: ”Kepahlawanan adalah siapa yang mampu
memberikan pengaruh yang luas dengan kekuasaannya….mereka itu yang muncul dalam
sejarah manusia,dan mereka itu yang berbuat maslahat yang kekal dan
berbekas,dan paling agung dari mereka adalah Nabi Muhammad SAW. {Pahlawan para
Pahlawan: 5}.
Sesungguhnya sisi
dakwah kepada Allah dari Sejarah Nabi mencakup sejarah seluruhnya,karena
Rasulullah sebagai saksi,pembawa kabar gembira,pemberi peringatan,dan peyeru
kepada Allah…bahkan beliau sebagai pemimpin para du’at,Firman Allah: ”Wahai
Nabi sungguh kami telah mengutusmu sebagai saksi,dan pemberi kabar gembira, pemberi
peringatan dan penyeru kepada Allah dengan izin-Nya dan lentera yang menerangi.”
{Al-Ahzab:45-46}.
Dari ‘Athaa Bin
Yasar beliau menemui Abdullah bin umar bin ‘ash lalu saya katakan`: beritahukan
kepada saya tetang sifat-sifat Rasulullah dalam Taurat? Maka beliau menjawab
baiklah,sungguh sifal Nabi ada diTaurat seperti dalam Al-qur’an;” Wahai Nabi
sungguh kami telah mengutusmu sebagai saksi dan pembawa kabar gembira,pemberi
peringatan”Penjagaan bagi orang0oarang ummi,engkau hamba dan Rasul-Ku,dan Aku
menamai kamu orang yang berserah diri,kamu tidak keras lagi kasar,dan tidak
membalas kejelekan dengan kejahatan,alan tetapi memaafkan dan mengampuni,dan
Allah tidak akan mewafatkannya hingga
agama yang mulia ini berdiri dengan kokoh,dengan mereka mengatakan: ”Tidak
ada sembahan yang hak kecuali Allah” maka Allah membukakan dengannya mata-mata
yang buta, dan telinga yang tuli, dan hati yang lalai”. {H.R: Bukhary No. 4838,
dan Ahmad 2/174}.
Sifat ini sesuai
dengannya SAW, dan Ibnu Abi Hatim juga meriwayatkan-dan Ibnu Katsir meriwatkan
darinya dalam Tafsirnya-ayat ini adalah dalil yang bagus,dari wahab bin munabih
yang maknanya benar kita sampaikan disini karena benar maknanya,dan sifat yang
pantas bagi Rasulullah
Sebagai dai dan
rasul, Wahab berkata: ”Sungguh Allah SWT telah mewahyukan kepada Nabi dari
kalangan para Nabi Bani Israil:….Saya akan mengutus seorang yang Ummi, saya
akan mengutusnya sebagai pembawa kabar gembira dan bukan yang kasar lagi
keras,jika dia melewati satu cahaya lampu maka tidak padam karena tenangnya,dan
jika berjlan diatas atap maka tidak terdengar suara kakinya. Saya mengutusnya
sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan,dia tidak berkata khianat. Saya
membukakan dengannya mata-mata yang tertutup,dan telinga-telinga yang tuli, saya
mendukungnya dalam semua urusan yang baik,dan saya berikan kepadanya semua
makhluk yang mulia,dan saya jadikan ketenangan sebagai pakaiannya,dan kebaiakan
sebagai syiarnya, dan Taqwa dalam sebagi hatinya,dan Hikmah perkataannya,dan
benar serta jujur sebagai kebiasaannya,dan maaf dan kebaikan sikapnya,dan
syariatnya benar,dan keadilan jalannya, dan petunjuk sebagai imamnya, dan Ahmad
namanya, dia penyebab adanya hidayah setelah kesesatan,dan menyatukan manusia
setelah terpecah belah,dan dengannya disatukan manusia setelah
terpisah-pisah,dan hati-hati yang berbeda dan hawa nafsu yang bermaca-macam, dan
sebagi penolong bagi manusia yang dalam kerusakan yang besar,dan beliau
diketahui setelah dilupakan,dan dengannya diperbanyak pengikut setelah sedikit,
dan dijadikan ummatnya yang terbaik dikeluarkan kepada manusia mereka saling
menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran,mereka orang-orang yang
bertauhid, beriman dan ikhlas,membenarkan apa-apa yang dengannya diutus
Rasulullah, dia mengajarkan kepada ummatnya mensucikan Allah dan memujinya, dan
membesarkan-Nyam, dan Mentauhidkan-Nya, dalam masjid-masjid
mereka,perkumpulan-perkumpulan, tempat-tempat tidur, dan tempat tinggal, mereka
shalat kepada-Ku dalam keadaan berdiri dan duduk, mereka berperang di jalan
Allah SWT dengan berbaris-baris, mereka keluar dari rumah-rumah mereka untuk
mencari keridhaan-Ku, mereka membersihkan wajah-wajah dan anggota
badannya,pengorbanan mereka dengan darah,dan kitab mereka dalam hati. Para ahli ibadah pada malam hari, dan pejuang pada siang
hari,dan Saya jadikan bagi keluarga dan keturunannya orang-orang yang pertama masuk
islam dan membenarkan kenabiannya dan para syuhada’ serta orang-orang shaleh,
Ummatnya setelahnya
akan mendapat hidayah pada kebenaran,dan tetap dengannya, Saya akan muliakan
orang-orang yang menolong mereka. Saya mendukung siapa yang mendoa’akan mereka,
dan saya mengancam dengan keburukan orang-orang yang menentang mereka dan
menyakiti mereka,atau orang-orang yang mau merampas apa yang ada dalam
kekuasaan mereka, saya jadikan pawaris bagi Nabi mereka, dan para dai kepada
Tuhan mereka,saling mengajak kepada kebaikan dan melarang dari keburukan, dan
mendirikan shalat dan membayar zakat, menunaikan janji-janji mereka.” {Lihat
Ibu Katsir.dalam tafsir surat
Al-Ahzab ayat: 45-46}.
Sungguh perkataan
yang bagus…disebutkan disitu sebagian dari sifat Nabi SAW dalam berdakwah,dan
juga disebutkan keutamaannya yang agung bagi ummatnya yang Alah berikan
petunjuk dengannya,juga disbutkan sifat-sifat para du’at yang benar dalam
mengikuti Beliau.
Memang Sejarah nabi
memberikan gambaran dalam pelaksanaan dasar-dasar islam, oleh Rasulullah
sebagai makhluk terbaik Sallallahu ‘alaihi waasalam.
Sungguh kita dapatkan dari sejarah
beliau yang hidup dan bersinar Dasar-dasar Islam….sungguh perkataan teori
kadang cukup memuaskan tatkala dibarengi dengan kebenaran, dan tatkala penyampaiannya
sesuai,dan orang-orang yang mendengar
kannya mengerti dan paham,namun
dia tidak melahirkan bagi seseorang semangat,dan tidak menceritakan keinginan dan usaha untuk menjalankan pokok
dari pembicaraan tersebut, adapun jika ditopang perkataan tersebut dngan
kenyataan yang terjadi yang mapak dengannya dasar-dasar Islam, dan memunculkan
contoh teladan di antara manusia yang mereka lihat dan saksikan dalam
kehidupan,maka sungguh yang demikian itu akan membuat jiwa tertarik dan
terpesona untuk melaksanakan kebaikan dan melararang kejahatan, dan menampakkan
kebenaran dan menghancurkan kebathilan.
Sungguh Sejarah
Nabi telah menutupi kekurangan dalam hal ini yang tidak dapat ditutupi dengan
yang lain…hal ini disebabkan karena memunculkan dasar-dasar Islam dan
pandangan-pandangan Islam pada berbagai sisi dalam kehidupan begitu jauh dari
kenyataan yang sulit bagi manusia untuk mendapatkan rahasia dari pada
rahasia-rahasia syariat,dan kekhususan kekhususannya.
Sungguh Syariat ini
satu-satunya peraturan yang mengumpulkan antara kenyataan dan percontohan,dan
dia merupakan jalan keluar dari berbagi masalh yang dihadapi manusia baik yang
nampak maupun yang tidak. Untuk mendapatkan kekhususan ini mengharuskan manusia
berkeyakinan yang kuat bahwa syariat ini diturunkan dari sisi Allah tanpa
keraguan,dan membuat dia bisa mendapatkan keagungan syariat ini dalam hal
pemikiran, prilaku, ekonomi, politik, ibadah dan hukum.
Sungguh mempelajari
sejarah dan mempraktekkannya dan memahaminya cukuplah sebagai penjelas dari ruhani
yang tinggi yang dengannya berdiri dasar-dasar Islam hidup dan senantiasa
berpengaruh,sehinggah menjadi pondasi berdirinya Negara dan bangsa yang mana
dalam hal ini tercapai pembinaan dan saling menolong dalam mengikuti dan
mencontoi Rasulullah.
Sesungguhnya
Sejarah Nabi menjelaskan sifat-sifat yang penting dan pokok yang mesti ada bagi
setiap dai, dan sifat-sifat tersebut banyak sekali di antaranya:
1}. ILMU
Sungguh Rasulullah
SAW mengajarkan para sahabatnya hukum-hukum Agama,dan mengajak mereka belajar
dengan perkataan dan perbuatan, sebagian Sabda Beliau dalam masalah belajar: Sabda
Nabi SAW: ”Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim/Muslimah.” {H.R:Ibn
Majah no 224},juga Sabda Beliau: ”Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk
menuntut ilmu, Allah SWT akan memudahkan baginya jalan ke surga.” {H.R.Muslim
no 2699, Abu Dawud no 4946, dan Turmudzi no 1930}. Dan sabda Beliau: ”Ulama’
adalahpewaris para Nabi dan sungguh para Nabi tidak mewariskan Dirham maupun
dinar,namunmereka mewariskan Ilmu,maka barang siapa yang mengambil warisan itu
sungguh dia telah mengambil bagian yang besar.” {HR. Abu Dawud no 3641,dan
Turmudzi no 2682,dan Ibnu Majah no 223,dan Ahmad no 5/196}.
Dan contoh
perbuatan Beliau Sallallahu ‘alaihi wasallam adalah anjuran beliau dalam
mempelajari sholat untuk dikerjakan sebagaimana dalam Sabdanya:”Sholatlah
kalian sebagaimana saya sholat”{H.R Bukhari no
6008,dan mempelajar tata cara pelaksanaan haji dengan perbuatan
sebagaiman hadits Beliau: ”Ambillah dariku tata cara pelaksanaan haji.” {HR.
Muslim No 1297, Abu Dawud No 1970), dan anjuran beliau untuk belajar menulis
dan membaca sabagaimana yang terjadi ketika pembebasan tawanan Ahmad
meriwayatkan (Musnad) dengan sanad yang Shoheh dari Ibnu Abbas Radhiyallahu
‘anhuma berkata: Adalah para tawanan dalam perang Badar mereka tidak ada yang
menebus,maka Rasulullah menjadikan tebusan mereka dengan mengajarkan anak-anak
Anshar menulis.
2}. PERENCANAAN.
Telah kita pelajari
dari sejarah bahwa para dai hendaknya dalam amal dakwahnya memiliki perencanaan.
Sungguh Rasulullah SAW merencanakan dan menjalankan rencana seperti dalam
rencana hijrahnya. Sesungguhnya Nabi SAW merencanakan untuk berhijrah ke Madinah,
lalu Beliau menyusun rencana,dan menentukan waktu,dan mempersiapkan segala
persiapannya mulai dari penunjuk jalan,bekal makanan dan tunggangan sebagaimana
yang disebutkan dalam Kitab-kitab sunnah dan buku-buku sejarah.
Ketika penganiayaan
terhadap kaum muslimin di Makkah bertambah berat dan bagi mereka sudah ada
tempat berhijrah di Madinah sejak munculnya Islam maka kaum muslimin mulai
berhijrah kesana saru persatu,dan Abu Bakar r.a. juga mau berhijrah, dan ketika
hal itu diketahui oleh Rasulullah SAW maka beliau minta untuk tetap tinggal
karena bisa jadi dia akan menjadi teman Rasulullah dalam perjalanan
tersebut…..Maka Abu Bakar pun bersiap untuk hal itu,maka beliau pun membeli 2
tunggangan dan memeliharanya dengan baik, dan Nabi tidak mau kecuali setelah
beliau membayarkan harga tunggangannya…
Dan ketika datang
izin dari Allah bagi Rasulullah untuk berhijrah, Beliau datang ke rumah Abu bakar
dengan sembunyi-sembunyi dan mengabarkan kepadanya tentang rencana hijrahnya, maka
Abu Bakar minta sebagai teman dalam perjalana tersebut dan rasulullah setuju
sehinggah begitu bergembiranya Abu Bakar sampai menangis karena gembiradan
untuk menjalankan rencana maka Rasulullah menyuruh Ali r.a. untuk tidur di tempatnya
agar tidak diragukan akan keberadaanya, demikian itu karena orang-orang
Musyrikin mengepung rumah Rasulullah,mereka ingin membunuhnya, sungguh mereka
berencana untuk membunuh beliau jika keluar dari rumah dengan satu pukulan
pedang seseorang agar darahnya tersesebar kepada seluruh kabilah,mereka melihat
dengan cermat melalui celah dinding rumah,dan Rasulullah membebankan kepada Ali
agar melaksanakan Amanahnya.maka
Rasulullah keluar sendirian dari Makkah malam hari, dan bertemu Abu Bakar di luar
Makkah, lalu keduanya berangkat…
Rasulullah menyewa
Abdullah bin Ariqath,dan dia adalah seorang yang banyak tahu tentang
jalan-jalan sebagai penunjuk jalan bagi
keduanya,lalu Rasulullah memberikan kepadanya dua tunggangan dan agar
mengembaliklnnya setelah 3 hari di Gua Tsur dan berangkatlah rasulullah dan
shabatnya dan keduanya bersama ‘Amir bin fahirah yang mengikuti kedunya denga
domba agar menghilangkan bekas. Rasulullah dalam perjalanan tersebut
menyiapkan bekal dan meletakkannya dalam sebuah nampan, dan Asma’ binti Abi
Bakar Radiyallahu ‘anha memotong kainnya dan mengikat ujung nampan tersebut.
Dan keduanya
berdiam di gua selama tiga hari hingga
keduanya terputus dari keduanya permintaan,dan adalah Abdullah bin Abi Bakar
tidur bersama keduanya,lalu bangun pada akhir malam dan kembali ke Makkah dan
pagi-pagi sudah disana untuk mencari-cari berita tentang rencana jahat
orang-orang musrik kemudisan pada sore hari dia ke gua untuk menyampaikan
kepada keduanya apa-apa yang di dengar dari kaumnya.
Dan perencanaan ini tidak
bertentangan dengan Tawakkal kepada Allah, demikian itu karena mengambil sebab
adalah sesuatu yang disyariatkan,lalu stelah itu baru berserah diri kepada
Allah, Rasulullah SAW bersabda kepada seseorang yang bertanya tentang ontanya
apakh dia ikat atau serahkan kepada Allah SWT dan membiarkannya tanpa terikat? maka
Rasulullah bersabda: ”Ikatlah dia dan betawakkallah.” {H.R; Turmudzi No. 2517}.
Sesungguhnya
Rasulullah SAW adalah penghulunya para orang-orang yang Tawakkal. Sungguh Beliau
menyusun rancana besar ini untuk berhijrah. Sunguh ini merupakan pelajaran bagi
para dai kepada Allah…..Sungguh bagi mereka hendaknya membuat perencanaan dalam
program dakwah yang mantap untuk mengikuti contoh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi
wasallam,dan tidak boleh perbuatan mereka disebabkan karena tingkah musuh yang
menyalisih,namun hendaknya perbuatan mereka berdiri diatas perendanaan yang
matang setelah megetahui kenyataan yang ada dan keadaan-keadaan yang sedang
dihadapi,Semoga Allah memberikan taufiq dan Hidayah-Nya kepada kita dan semoga
Salawat dan Salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Sesungguhnya
sejarah Nabi telah menjelaskan kepada para dai
kepada Allah SWT bahwasanya sifat-sifat yang pokok yang mestinya mereka
miliki adalah perencanaan…dan hendaknya bagi setiap dai menjalankan semua
aktifitas dakwahnya dengan rencana yang matang sebagai bukti mengikuti
Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam,dan sudah kita contohkan pada
pembicaraan yang lalu apa yang Rasulullah lakukan,dari rencana yang mantap
dalam berhijrah ke Madinah Munawarah.
Sebagai rancana
yang dengannya kita bisa dapatkan dari Sejarah Nabi adalah beliau tidak pernah
meninggalkan satu kesempatan dan momen untuk berdakwak kecuali beliau
lakukan….maka tatakala kaumnya menolak dan mendustakan serta menaniaya dan
menyakiti para sahabat Beliau, hinggah mereka mau membunuhnya,Rasulullah pun
mulai mencari jalan lain, maka Beliau ke Thaif, dan mengajak mereka kepada
jalan Allah SWT, namun mereka tidak
menerima ajakan Beliau, bahkan mereka menyakiti Beliau dan menghina serta
mengejek.
Lalu Rasullullah menuju ke sebidang kebun dan berdoa: ”YA ALLAH, KEPADAMU AKU MENGELUHKAN
KELEMAHANKU,DAN KURANGNYA CARAKU, DAN KELEMAHANKU DARI MANUSIA, WAHAI YANG MAHA
PENGASIH LAGI PENYAYANG, ENGKAU TUHAN BAGI YANG LEMAH. DAN ENGKAU TUHANKU, KEPADA
SIAPA AKU BERSERAH DIRI? KEPADA ORANG JAUH YANG MEMUSUHIKU? ATAU KEPADA MUSUH
YANG ENGKAU MENGUASAI SEGALA URUSANKU? JIKA BUKAN KARENA KEMARAHANMU KEPADAKU, MAKA
AKU TIDAK PERDULI, NAMUN AMPUNANMU BEGITU LUAS KEPADAKU, AKU BERLINDUNG KEPADA
CAHAYAHMU YANG MENERANGI KEGELAPAN, YANG DENGANNYA MENJADI BAIK URUSAN DUNIA
DAN AKHIRAT, ENGAKU TURUNKAN KEPADAKU KEMARAHANMU ATAU ENKAU HILANGKAN, BAGIMU
SEGALA KELUHANKU SAMPAI ENGAKAU RIDHA, DAN TIDAK ADA DAYA DAN UPAYA KECUALI
DENGAN KEKUATANMU. AMIN…
Lalu Rasulullah kembali
ke Makkah dan kaumnya bertambah keras dari yang sebelumnya dari permusuhan, dan
menjauhi agamanya keculi beberapa orang yang beriman kepadanaya dari
orang-orang yang lemah,adalah beliau menaawarkan agamanya kepada
kabilah-kabilah Arab pada musim-musim beliau ajak mereka kepada Allah dan beliau mengabarkan kepada
mereka bahwa dia adalah seorang Nabi yang diutus,,dan beliau meminta mereka
agar membenarkannya dan agar membiarkannya sampai Allah menampakkan kepada
mereka apa yang dengannya beliau diutus…
Dalam “Sirah Ibnu
Hisyam” dijelaskan tentang kabilah-kabilah yang Beliau menawarkan Islam kepada mereka,
misalnya: (Rabi’ah bin Ibad Addily berkata: Saya dulu waktu kecil bersama bapakku
di Mina, dan Rasulullah berdiri di rumah-rumah para kabilah Arab lalu beliau
berkata:”Wahai kaum Fulan sesungguhnya saya adalah utusan Allah SWT kepada
kalian, Dia menyuruh kalian untuk menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya
dengan sesuatu yang lain, dan hendaknya kalian tinggalkan sembahan selain-Nya
dari tandingan-tandingan, dan berimanlah kepadaku, dan benarkanlah saya, dan
biarkanlah saya hinggah Allah SWT menampakkan apa yang saya diutus dengannya: ”Beliau
berkata :dan di belakangnya ada seorang laki-laki yang punya dua beruang dan
memakai kalain ‘adnania dan ketika Rasulullah selesai dari bicaranaya dan apa
yang beliau serukan,berkata lelaki tersebut:Wahai kaum fulan sesungguhnya orang
ini hanya mengajak kalian untuk menghilangkan latta dan ‘uzza dari leher kalian
dan orang-orang setelah kalian ….kepada apa yang dia bawa dari hal baru dan
kesesatan,maka jangan dengarkan dia dan jangan membenarkannya,lalu saya bertanya
kepada bapakku siapakah lelaki yang selalu mengukuti setiap ucapannya itu? Bapakku
berkata: dia adalah pamannya sendiri ‘Abdu ‘Uzzah bin Abdul Mutthalib, dan Abu Lahab.
Rasulullah
menuju Bani Kilab, namun mereka menolak
ajakan Beliau. Lalu Rasullullah datang kepada Bani Hanifah dan mengajak mereka
kepada jalan Allah SWT, sayang tidak ada dari kalangan Arab yang lebih buruk
sambutannya dari mereka. Lalu Beliau mendatangi Bani ‘Amir Bin Sho’so’a dan
mengajk mereka bertauhid kepada Allah SWT akan tetapi mereka juga menolaknya.
Rasulullah
senantiasa memanfatkan kesempatan berkumpulnya manusia untuk mengajak mereka
kepada Islam dan dia menamppakkan dirinya kepada mereka,dan apa-apa yang beliau
bawa dari petunjuk dan rahmat,dan beliau tidak mendengar akaan kedantangan
seseorang ke Makkah dari kalangan arab yang terpandang dan memiliki ketenaran
kecuali diajak untuk beriman kepada Allah SWT dan menyampaikan apa yang Beliau
dakwahkan. Rasulullah tidak pernah berhenti menjalankan setiap rencana, dan
tidak merasa jenuh dan bosan dengan situasi yang Beliau hadapi dari penolakkan
dan tantangan… Pada suatu musim, Beliau untuk mengajak manusia dan menampakkan
dirinya kepada mereka….takala Beliau berada di ‘Aqabah, Beliau bertemu dengan
kalangan Yahudi dari Khazraj.
Beliau bertanya: “Siapa
kalian?” Mereka menjawab; Kami dari Khazraj. Kemudian Beliau berkata: “Kalian
dari kalangan Yahudi?” Mereka menjawab: Ya. Lalu Rasulullah bertanya lagi: “Maukah
kalian jika saya menyampaikan sesuatu?” Mereka menjawab: silahkan. Maka mereka
duduk bersamanya dan mendengarkan ajakan Beliau kepada Allah SWT, dan Beliau
menyampaikan kepada mereka tentang Islam dan membacakan Al-Quran untuk mereka…
Tatkala Beliau menyampaikan dan mengajak mereka kepada Islam, mereka saling
berkata: Wahai kaum Sesungguhnya dia benar-benar Nabi yang dijanjikan kepada Yahudi,
maka janganlah sampai mereka mendahului kamu kepadanya. Mereka mendengar ajakan
Baliau dan membenarkannya, dan menerima apa yang Beliau sampaikan tentang Islam.
Mereka mengajak Rasulullah SAW untuk datang
ke Madinah….lalu mereka kembali ke kampung halamannya.
Ketika sampai di
Madinah, mereka mulai menyampaikan kepada kaumnya tentang Rasulullah SAW dan
mengajak mereka kepada Islam, hinggah tersebar di antara mereka, sampai tidak
tersisa satu rumah pun kecuali di dalamnya disebutkan nama Rasulullah. Pada tahun berikutnya datang 12 orang dari
kalangan Anshar, mereka menemui Rasulullah di ‘Aqabah dan terkenal dengan ‘Aqabah
pertama. Mereka lalu berbai’at kepada Rasulullah dengan Bai’at wanita, dan hal
ini terjadi sebelum diwajibkan jihad bagi mereka.
Bai’at Wanita
sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an: ”Wahai Nabi jika datang kepadamu
para wanita yang beriman yang mau berbai’at kepadamu untuk tidak mensyarikatkan
Allah SWT dengan sesuatu apapun dan tidak mencuri dan tidak berzina dan tidak
membunuh anak-anak mereka dan tidak mendatangkan kebohongan dengan tangan dan
kaki mereka dan tidak bermaksiat kepadamu dalam kebaikan maka bai’atlah mereka
dan mintakanlah ampunan Allah SWT bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”{QS. Al-Mumtahanah:12}.
Ubadah Bin Samit
Radiyallahu ‘anhu berkata: ”Saya termasuk dari orang yang ikut bai’at ‘Aqabah
pertama,dan kami telah berbai’at kepada rasulullah untuk tidak menyekutukan
Allah SWT dengan sesuatu,dan tidak mencuridan tidak berzina dan tdak membunuh
anak-anak kami dan tidak mendatangkan kebohongan dari tangan dan kaki kami dan
tidak bermaksiyat kepadanya,lalu rasulullah bersabda: ”Maka jika kalian
memenuhinya niscaya Sorga sebagai balasannya,dan jika kalian menyalahi sesuatu
datrinya maka kalian mendapat ganjaran didunia sebagai penghapusan dosa, dan
jika kalian menundanya sampai hari kiamat,maka urusan kalioan dikembalikan
kepada Allah, jika Dia mau mengazab atau mengampuni. Lalu Rasulullah mengutus
kepada mereka Mus’ab Bin Umair Al-Abdy, dan Abdullah Bin Umi Maktum-beliau
adalah anak bibinya Khadijah untuk membacakan kepada mereka Al-Qur’an dan
mengajarkan Agama.
Mus’ab Bin ‘Umair
adalah seorang yang bijaksana beliau tahu cata berdakwah kepada Allah denngan
hikmah dan nasehaqt yang baik,dan beliau sudah pernah Hijrah ke Habasyah lalu
kembali lagi. Dan mus’ab tinggal di rumah Abi Umamah As’ad bin zararah, mulailah Beliau berdakwah kepada
manusia semuanya dari kalangan Khazraj maupun Aus dan selain mereka,dan nampak
lah keberhasilan beliau dalam berdakwah dan banyak sekali yang menerima Islam.
Dan suatu ketika Beliau
berada di kebun dengan As’ad Bin Zararah tiba-tiba dia dikejutkan oleh
kedatnagn seorang lelaki yang kuat yang hendak menyakitinya.
Dan hal ini karena Sa’ad bin
Mu’adz adalah kepala Kabilah Aus dia
berkata kepada anakpamannya Usaid Bin
Hudhair:Kenapa kalian tidak mendatangi keua orang itu (yang dimaksud adalah
Mus’ab dan Ibn maktum)?yang telah datang menghina Tuhan kita,dan mempengaruhi
orang lemah untuk masuk kedalam agama mereka,maka pergilah dan usir mereka maka
Usaid menerima ajakan Sa’ad dan dia pergi dengan membawa pedangnya dan
mendatangi kebun tempat Mus’ab berada,…dan ketika As’ad bin Zararah melihatnya
diaberkata kepada Mus’ab: dia adalah Tuan kaumnya, yang dia telah mendatangimu
maka Mudah-mudah Allah membenarkan dirinya,ketiakai dia sudah berada dihdapan
keduanya dia berkata:Apa yang kalian bawa untuk mempengaruhi orang-orang lemah
kami?hendaknya kalian berdua jika ingin selamat.
Maka Mus’ab
berkata: Atau maukah kamu duduk sebentar dan dengarkan penjelasanku dan jika
kamu ridho suatu hal kamu terima ,dan jika kamu tidak menyukai sesuatu maka
kami berhenti untuk berbuat hal itu, Mus’ab membacakan Al-Quran kepadanya, lalu
menjelaskan Islam dengan baik. Allah SWT memberikan Hidayah kepadanya dan
bersaksi:”Aku bersaksi bahwa tiada sembahan yang hak kecualui Allah SWT dan
Muhammad sebagai utusan-Nya”
Dia kembali kepada
Sa’ad, lalu Sa’ad bertanya kepadanya apa yang dia telah lakukan. Maka dia
berkata: Sungguh saya tidak melihat
sesuatu dari keduanya. Sa’ad marah lalu dia pergi kepada keduanya sambil marah,
maka Mus’ab pun melakukan sebagaimana kepada Usaid maka Allah SWT memberikan hidayah
Islam kepadanya juga. Sa’ad kembali kepada para pemuka Bani Ashal dan mereka
adalah keluarganya dan merupakan pembesar Bani Aus, maka ia berkata: Apa yang
kalian pandang terhadapku bagi kalian? Mereka menjawab: kamu adalah pemimpin
kami dan anak dari pemimpin kami. Lalu Saad berkata: Ketahuilah bahwa kalian
dan wanita-kalian haram bagi saya hingga kalian masukl Islam. Maka tidak tersisa
satu rumah dari Bani Abdil Ashal kecuali menerima ajakannya.
Ketika pada masa
haji tahun berikutnya, mereka datang ke
Makkah. …dan demikianlah keberhasilah rencana Rasulullah SAW dalam berdakwah...
1 komentar:
Ketika Rasulullah Saw. menantang berbagai keyakinan bathil dan pemikiran rusak kaum musyrikin Mekkah dengan Islam, Beliau dan para Sahabat ra. menghadapi kesukaran dari tangan-tangan kuffar. Tapi Beliau menjalani berbagai kesulitan itu dengan keteguhan dan meneruskan pekerjaannya.
Posting Komentar