DAJJAL
Kisah Dajjal
dan turunnya Isa ‘alaihiwasallam dan terbunuhnya Dajjal dalam riwayat Abu
Umamah serta Hadits Shahih yang diriwayatkan oleh sebahagian sahabat.
(Diringkaskan dari kitab Qishah Al-Masih
Addajjal Ulanuzuli Isa ‘alaihiwasallam Waqatlihi Iyyahu, Judul Indonesianya
ialah Nabi Isa vs Dajjal karangan Syeikh Muhammad Nasiruddin Al-Albani)
1.
Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak akan terjadi
fitnah di muka bumi ini sejak Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan keturunan
kepada Adam dan tidak juga sampainya terjadi kiamat[1]
yang lebih besar dari fitnah yang ditimbulkan oleh Dajjal. Tidak akan berhasil
seseorang kecuali diselamatkan darinya[2],
dan sesungguhnya dia tidak membahayakan seorang muslim.[3]
2.
Sesungguhnya Allah tidak mengutus seorang nabi kecuali
dia mengingatkan umatnya dari si (juling),[4]
Dajjal, (sesungguhnya aku akan mengingatkan kalian tentangnya)[5]
4.
Dia pasti keluar di antara kalian. Sesungguhnya dia benar
(benar-benar wujud) dan dekat maka setiap yang akan datang sesungguhnya ia
adalah dekat.[8]
Sesungguhnya dia keluar kerana marahnya[9]
dan dia tidak keluar sampai harta warisan tidak lagi dibahagi dan seseorang
tidak gembira dengan harta rampasan.[10]
5.
Seandainya dia keluar, sedangkan aku masih ada di antara
kalian maka akulah yang menjadi pelindung bagi setiap muslim. Tetapi seandainya
dia keluar sesudahku (wafat), maka setiap muslim menjadi pelindung bagi dirinya
sendiri, dan Allah Subhanahu wa Ta'ala penggantiku sebagai pelindung setiap
muslim. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah, “Seandainya dia datang
sesudah aku tiada, maka Allah mencukupkan kalian dengan orang-orang shalih.”[11]
6.
Sesungguhnya dia akan keluar (dari bumi) dari arah timur.[12]
(Dikatakan kepadanya di Khurasan)[13]
dalam sekelompok Yahudi Ashfahan,[14]seakan-akan
wajah-wajah mereka gila.[15]
Suatu tempat antara Syam dan Iraq, membuat kerosakan di kanan[16]
dan kiri, wahai hamba Allah, tetaplah kalian di situ (diucapkan tiga kali)[17]
7.
Maka sesungguhnya saya akan memberikan keterangan kepada
kalian yang tidak pernah diterangkan oleh nabi sebelumku. Dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Ubadah, “Sesungguhnya aku menceritakan kepada kalian tentang
Dajjal sampai aku takut kalian tidak mempercayainya.”[18]
8.
Sesungguhnya dia mulai, lalu dia (Rasulullah) berkata, “(Dajjal
berkata) Aku adalah nabi dan (ketahuilah) tidak ada nabi sesudahku
(Rasulullah)”
9.
Kemudian dia (Dajjal) memuji dirinya dan berkata, “Aku
adalah Tuhan kalian dan (ketahuilah) kalian tidak melihat Tuhan Kalian sampai
kalian mati.”
10. Sesungguhnya
dia itu juling, (buta sebelah)[19]
mata sebelah kiri[20]
alisnya lebat[21],
hijau bagaikan bantang-bintang bersinar,[22]
matanya sebelah kanan bagaikan buah anggur,[23]
tidak ada pohon-pohon dan tidak batu-batu,[24]
dan rambut kerinting.[25]
Ketahuilah apa yang tersembunyi pada kalian dari sesuatu, maka tidak akan
tersembunyi pada kalian.[26]
Sesungguhnya Tuhan kalian tidaklah juling (ketahuilah apa yang tersembunyi dari
kalian, maka tidak akan ada yang tersembunyi dari kalian, sesungguhnya Tuhan kalian
tidaklah juling)[27]
(menyebutkan tiga kali[28]
dan tangannya mengisyaratkan kepada kedua matanya).[29]
Sesungguhnya kalian tidak akan melihat Tuhan kalian sampai kalian mati.[30]
11. Sesungguhnya
dia berjalan di muka bumi, sedangkan bumi dan langit merupakan milik Allah.[31]
12. Sesungguhnya
dia adalah pemuda yang berambut kerinting, saya menyerupakan dengan Abdul Uza
bin Qathan,[32]
pendek, jelek[33]
dan ada cacatnya.[34]
14. Sesungguhnya
tertulis di antara kedua matanya: Kafir. Dibaca oleh orang yang membenci
perbuatannya, atau dibaca[37]
oleh setiap orang beriman baik dia itu dapat menulis ataupun tidak boleh
menulis.
15. Sesungguhnya
dari sebahagian fitnah yang dilakukannya, ialah bersamanya syurga dan neraka,
sungai dan air,[38]
gunung dan roti[39],
dia datang bersamanya dengan gambaran syurga dan neraka[40]
yang merupakan neraka adalah syurga dan yang merupakan syurga adalah neraka. (Al-Mughirah
ibnu Syahbah menanyakannya lalu dia bercerita, ia mengatakan bahawasanya mereka
berkata, “Bersamanya gunung dari roti dan daging, dan sungai dari air?” dia
berkata semacam itu merupakan sesuatu yang sangat mudah.”[41]
16. Dalam Hadits
lain,[42]
bersamanya dua sungai yang mengalir, salah satunya- yang terlihat dengan mata
biasa- air putih, dan lainnya- yang terlihat dengan mata biasa- api yang
berkobar,[43]
maka barangsiapa yang mendapati salah satu dari kalian, lalu dia menginginkan
air, makan minumlah dari yang kelihatan, maka sesungguhnya dia adalah api,[44]
dan hendaklah pejamkan, kedua matanya,[45]
kemudian menundukkan,[46]
(kepalanya)[47]
maka sesungguhnya dia mendapati air (dingin tawar)[48]
(baik)[49],
maka janganlah kalian memujinya,[50]
(dalam riwayat lain,[51]
maka barangsiapa masuk ke dalam sungainya akan berkurang pahalanya dan mendapat
dosa, dan barangsiapa yang masuk ke apinya maka bertambah pahalanya dan
berkurang dosanya)
17. Barangsiapa
yang dicuba dengan apinya, maka hendaklah dia meminta pertolongan Allah, dan
hendaklah dia membaca (atasnya)[52]
fawatih surah (Surah Al-Kahfi), maka sesungguhnya dia melindungi kalian dari
fitnahnya.[53]
18. Sesungguhnya di
antara fitnahnya adalah dia berkata kepada orang Arab, bagaimana pendapatmu
jika aku mengirimkan ibu bapakmu, apakah kamu mempercayai bahawa saya adalah
tuhanmu? Lalu dia menjawab “Betul”, maka dua syetan menyerupakan kepada gambar
bapak ibunya, lalu keduanya berkata. “Wahai anakku, ikutilah dia, kerana
sesungguhnya dia adalah tuhanmu.”
19. Di antara
fitnahnya adalah dia mampu mempengaruhi seseorang lalu membunuhnya, dan menggergaji
dengan sampai terpotong dua.
20.Di antara fitnahnya
dia melewati suatu daerah (lalu dia memanggil mereka)[54],
lalu mereka mendustakannya, lalu dia meninggalkan mereka[55]
maka tidak ada yang tersisa dari binatang ternak mereka kecuali binasa
semuanya.
21. Di antara
fitnahnya adalah dia melewati suatu daerah (lalu dia memanggil mereka),[56]
lalu mereka mempercayainya dan mereka menjawab dakwahnya.[57]
Dia memerintahkan langit untuk turun hujan, maka turun hujan, bumi itu tumbuh,
lalu bumi itu tumbuh, sampai berkembang penternakannya pada hari itu menjadi
lebih gemuk dan besar ternaknya.
22.Dia melewati suatu
daerah, lalu dia berkata kepadanya, “Keluarlah seperti harta bendamu, lalu dia
mengikutinya bagaikan barisan lebah.”[58]
23.Dia keluar pada (masa
terjadi perselisihan di antara manusia, dan kelompok),[59]
dan benci kepada manusia, melemahkan fungsi agama, membuat kebimbangan, maka
kembalilah setiap dari tempat air minum, lalu dia melipat bumi bagaikan baju
kulit biri-biri.[60]
24.Dia tidak keluar
sampai Rum turun di Dabiq, mereka berkumpul dekat kaum muslimin dan kaum
muslimin berkumpul dekat mereka,[61]
lalu tentera keluar kepada mereka dari madinah, (yang berasal dari penduduk
bumi yang paling baik pada saat itu), maka ketika mereka berbaris, kaum Rum
berkata, “Pergilah kalian dari kami dengan orang-orang yang memberontak dari
kelompok kami,” maka kaum muslimin berkata, “Tidak demi Allah, kami tidak akan
membiarkan di antara kalian dengan saudara-saudara kami.” Maka mereka
memeranginya. Ketika berkecamuk peperangan, maka kaum muslimin berjanji tidak
akan kembali tanpa kemenangan atau mati. Mereka berperang sampai dipisahkan
oleh malam dan masing-masing dari mereka saling mengundurkan dari tanpa salah satunya
memenangkan peperangan, dengan melupakan pensyaratan tadi. Kemudian kaum
muslimin berjanji tidak akan kembali kecuali dengan kemenangan, mereka
berperang sampai malam, lalu masing-masing mereka menahan diri tanpa ada satu
pun yang memenangkan dan melupakan pensyaratan tadi. Kemudian kaum muslimin
berjanji tidak akan kembali kecuali kemenangan. Mereka berperang sampai senja,
lalu masing-masing melupakan pensyaratan. Pada hari keempat (kami berikan
petunjuk Islam kepada mereka), maka sepertiga dari mereka, yang tidak bertaubat
kepada Allah melarikan diri, dan sepertiganya lagi terbunuh (mereka) adalah
semulia-mulia syuhada di samping Allah dan sepertiga lagi yang selamat dari
fitnahnya selamanya diberi kemenangan. Allah menjadikan kecelakaan terhadap mereka
(Rum), maka mereka membunuhnya. Adapun yang berkata, “Tidak akan dilihat
sepertinya,” dan yang berkata, “Belum diperlihatkan sepertinya, sampai burung
akan lewat di samping mereka (sampai jatuh bergelimpangan) mereka berjumlah
seratus, mereka tidak mendapatkannya yang tersisa dari mereka kecuali seorang
lelaki. Maka harta rampasan mana yang membuatnya gembira atau warisan man yang
terbahagi? “Mereka sampai ke Konstantinopel, lalu mereka menaklukkannya (dalam
riwayat lain: “Apakah Kalian mendengar di Madinah di samping terdapat lautan
dan di samping lagi terdapat di daratan?” mereka menjawab, “Betul wahai
Rasulullah,” Beliau bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sampat tujuh puluh ribu
orang dari keturunan Bani Ishak memeranginya.”) Maka ketika mereka
mendatanginya dan singgah, maka mereka tidak lagi berperang dengan senjata dan
tidak dengan melempar anak panah,” mereka berkata, “Lailaha Illallah walluhu Akbar,” maka gugur salah satu dari, mereka
yang berada di lautan, kemudian mereka berseru lagi untuk yang kali kedua
kalinya, “Lailaha Illallah walluhu Akbar,”
gugur lagi sebahagian mereka di daratan. Untuk kali ketiganya mereka berseru “Lailaha Illallah walluhu Akbar,” maka
Allah melapangkan dalam memasuki (daerah) musuh dan mendapatkan harta rampasan.[62]
Ketika mereka membahagi harta rampasan –mereka mengantungkan pedang-pedang
mereka dengan pohon zaitun -tiba-tiba syetan berteriak di antara mereka,
“Sesungguhnya Dajjal masih berada dengan kalian. Lalu mereka menolak dengan
tangan-tangan mereka, mereka keluar, dan itu adalah sesuatu yang batil. Mereka
mengirim kuda-kuda besar, maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya aku mengenal nama-nama mereka dan nama-nama para
bapaknya, warna-warna kuda-kudanya dan kuda-kuda tersebut merupakan kuda-kuda
terbaik pada saat itu maka ketika mereka datang di Syam, dia keluar.”[63]
25.Sesungguhnya dia tidak
akan ada daerah mana pun pada bumi ini melainkan dimasuki (oleh Dajjal) dan
diinjaknya, ia akan menampakkan dirinya, (kecuali pada empat masjid: (masjid)[64]
Makkah, (masjid)[65]
Madinah, At-Taura dan Masjid Aqsha)[66]
26.Sesungguhnya dia
tinggal selama empat puluh hari, hari saat itu bagikan setahun, hari bagikan
sebulan, hari bagikan seminggu dan hari bagikan harinya seperti hari-hari
kalian ini. Mereka bertanya, “Itulah hari yang bagaikan setahun, apakah cukup
kami untuk melakukan shalat sehari?” Beliau menjawab, “Tidak, putuskan kalian
apa yang ditakdirkan.” Mereka bertanya lagi, “Bagaimana cepatnya bumi pada saat
itu?” Beliau menjawab “Seperti hujan yang diterbangkan oleh angin.”[67]
27.Dan sesungguhnya
sebelum muncul Dajjal selama tiga tahun, manusia ditimpa musibah kelaparan,
Allah memerintahkan langit pada tahun pertama untuk menahan sepertiga air
hujannya, dan memerintahkan bumi untuk menahan sepertiga tumbuhannya, kemudian
pada tahun kedua, Allah memerintahkan langit menahan dua pertiga hujan dan
memerintahkan bumi menahan dua pertiga tumbuhan, kemudian pada tahun ketiga Allah
memerintahkan langit untuk menahan hujan kesemuanya dan, maka tidak ada setitis
pun yang menitis, dan memerintahkan bumi untuk menahan tumbuhan semuanya, maka
tidak ada tumbuhan yang tumbuh. Tidak ada yang tersisa saat itu (semuanya sudah
hancur), kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dipertanyakan:
“Bagaimana umat manusia hidup pada saat itu?” Beliau menjawab. “Dengan
mengucapkan tahlil, tasbih dan tahmid dan hal itu merupakan makanan bagi
mereka.”
Dia
tidak mendatangi kota Makkah dan Madinah kerana setiap pintu masuk terdapat
malaikat dengan pedang yang mengilat.
28.Sesungguhnya tidak ada
daerah yang tidak dimasuki oleh (Dajjal) kecuali Madinah (yang pada saat itu
mempunyai tujuh pintu masuk)[68],
dan setiap pintu masuknya terdapat dua malaikat yang akan melelehkan Dajjal.[69]
29.Sampai dia muncul di
daerah yang tanahnya berair (tanah berair de celah bukit),[70]
di belakang bukit uhud,[71]
lalu dia membinasakan penduduknya.[72]
30.Lalu Madinah
bergoncang[73]
bersama dengan penduduknya selama tiga kali goncangan. Tidak akan tersisa orang
munafik lelaki dan perempuan kecuali dia akan keluar. Madinah terbebas dari
kejahatan darinya (Dajjal) sebagaimana ubutan tukang besi membersihkan kotoran
besi. Hari itulah yang dikenal dengan hari penghabisan, (dan kebanyakan yang
keluar adalah kaum wanita).[74]
31. Maka seorang
lelaki dari orang-orang yang beriman (yang berperwatakan anak muda)[75]
mencarinya, dan dia pada saat itu merupakan sebaik-baik manusia atau di antara
yang terbaik dari mereka,[76]
maka suatu kelompok menemuinya (kelompok Dajjal) lalu mereka bertanya
kepadanya, “Apa yang kamu cari?” dia menjawab, “Saya mencari yang keluar
(Dajjal).” Dia bercerita: “Lalu mereka bertanya kepadanya, “Apakah kamu tidak
mempercayai tuhan kami?” Dia menjawab, “Tuhan kami tidaklah samar,” maka mereka
berkata, “Bunuhlah dia,” maka sebahagian mereka berkata kepada yang lainnya,
“Bukankah Tuhan kalian telah melarang membunuh seseorang tanpa izinnya?” dia
ketika orang beriman itu melihatnya, dia berkata, “Wahai
sekalian manusia, (saya beritahukan bahawa sesesungguhnya[77]
inilah Dajjal yang telah disebutkan (dalam jalur lain, yang diceritakan kepada
kita)[78]
oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam”, maka segera Dajjal menyuruh
merebahkan orang beriman tersebut dan memerintahkan untuk mengupas kulit
(bermaksud yang dilapangkan untuk dipukul). Lalu Dajjal bertanya, “Apakah
engkau masih tidak mempercayai kami?” dia menjawab, “Engkaulah Dajjal si
pendusta.” Lalu Dajjal berkata, “Bagaimana pendapat kalian jika aku membunuhnya
kemudian aku menghidupkannya, apakah kalian masih meragui urusan ini?” maka
mereka menjawab, “Tidak.”[79]
Kemudian diperintahkan supaya mukmin tersebut digergaji dari atas kepalanya
hingga kakinya menjadi dua bahagian (lalu dia membunuhnya)[80]
(dalam hadits yang diriwayatkan oleh Nawas: “Lalu dia memukul dengan pedang,
memotong dua potong dua potong).[81]
Dia melanjutkan ceritanya: “Kemudian Dajjal tersebut berjalan di tengah dua
bahagian badan yang telah terbelah dua,” Kemudian dia memerintahkannya,
“Bangunlah!” maka bangunlah dan tegaklah dia, kemudian Dajjal bertanya lagi,
“(Lalu dia memanggilnya, maka dia menghadap dengan muka yang bersinar dengan
tertawa)”[82]
“Apakah kamu masih belum percaya kepadaku?” dia menjawab “(Demi Allah)[83]
Tidak berkurang pengetahuanku tentang kamu, bahkan bertambah yakin.” Kemudian
orang beriman tersebut berkata, “Wahai sekalian orang, dia (Dajjal) tidak dapat
berbuat demikian lagi kepada seseorang pun. Maka Dajjal berusaha membunuh
kembali orang beriman tersebut, tetapi Allah telah meletakkan di antara
lehernya hingga belakang orang itu seolah-olah tembaga, hingga tidak boleh
disembelihnya. Kemudian dipegang tangan dan kaki orang tersebut lalu
dilemparkannya. Mereka menyangka ia dilemparkan ke dalam neraka, padahal ia
dilempar ke syurga. Kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam melanjutkan
ceritanya: “Itulah manusia paling besar kesaksiannya (mati Syahid) di sisi
Tuhan Rabbul ‘Alamin.”[84]
32.Kemudian malaikat
memalingkan wajahnya ke arah Syam,[85]
dia (Dajjal) mendatangi gunung Iliya, lalu dia mengelilingi sekelompok kaum
muslim,[86]
dan kaum muslim, dan kaum muslimin tersebut ditimpa kesengsaraan,[87]
manusia melarikan diri dari Dajjal yang di gunung,[88]
Ummu Syarik binti Abu Akir berkata, “Wahai Rasulullah! Di mana orang Arab pada
saat itu?” Beliau menjawab, “Mereka pada saat itu berjumlah sedikit.”
33.Dan Imam mereka adalah
seorang yang shalih, Rasulullah bersabda, “Yang mendapat petunjuk dari kami
adalah ahlul bait, (dari anak-anak Fatimah Radhiallahu 'anha ),[89]
semoga Allah menjaganya pada malam hari,[90]
mendekatkan namanya dengan namaku, nama bapaknya dengan nama bapakku,[91]
yang paling tinggi dagunya, dan lebih pendek hidung)[92]
Allah dipenuhi dengan Kejujuran dan keadilan, sebagaimana penuh dengan
kejahatan dan kezaliman,[93]
(memiliki selama tujuh tahun).[94]
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Dua kelompok dari umatku yang
Allah dari api neraka: Kelompok yang memerangi bangsa India dan kelompok yang
bersama dengan Isa ibnu Maryam 'alaihiwasallam.)[95]
Beliau juga bersabda, “Barangsiapa di antara kalian yang mendapatnya maka sampaikan
salam dariku.”[96]
34.Ketika imam mereka
maju untuk mengimami shalat subuh, tiba-tiba turun kepada mereka (dari langit)[97]
Isa ibnu Maryam, di samping menara putih
barat Damaskus, antara dua tempat, dan meletakkan kedua telapak
tangannya di atas sayap dua malaikat. Jika tiba-tiba menundukkan kepalanya,
ketika dia mengangkatkannya dia turunkan darinya permata seperti mutiara, maka
tidak halal bagi orang kafir mencium baunya kecuali dia mati, dan dirinya
berakhir (mati) di mana berakhir bahagiannya.
35.Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada di antara aku dan dia (Nabi Isa ‘alaihiwasallam)
seorang nabi pun, dan dia akan turun. Jika kalian mendapatinya maka kenalilah
dia, seorang lelaki yang antara merah dan putih, antara kedua tempat, dan
seakan-akan rambutnya kerinting (sekalipun tidak dikenai air). Dia berperang
seakan-akan bersama umat manusia untuk masuk Islam, menghancurkan salib,
membunuh babi, membebaskan pajak dan Allah pada saat itu menghancurkan semua
agama kecuali Islam,” Beliau bertanya, “Bagaimana dengan kalian, jika Ibnu Maryam
turun pada kalian, sementara ada pemimpin kalian (dalam riwayat lain; Ammakum)[98]
yang berasal dari kalian?”[99]
Ibnu Abu Dzaib berkata, “Apakah kamu sudah tahu apa itu Ammakum? Saya berkata,
“Beritahukan saya,” dia menjawab, “Maka yang dimaksudkan dengan Ammakum adalah
Kitabullah dan Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam).”
36.Lalu Imam itu kembali
mundur (berjalan ke belakang) supaya Isa maju dan berkata, “Mari shalat bersama
kami,”[100]
lalu Isa meletakkan tangannya di antara dagunya, kemudian dia berkata
kepadanya, “Tidak sesungguhnya sebahagian dari kalian merupakan pemimpin dari
lainnya, dan Allah memuliakan umat ini,[101]
silakan maju dan shalatlah. Lalu dia mengimami shalat bersama mereka.
37.(Kemudian Dajjal
muncul di gunung (Illiya), dan dia mengepung sekelompok kaum muslimin.[102]
Dia (kaum Muslim) berkata kepada orang-orang yang di situ, “Apa yang kalian tunggu
dengan kesombongan ini (kecuali) kalian memerangi sampai kalian mati bertemu
Allah atau Allah memenangkan kalian,” maka mereka sepakat untuk memeranginya
ketika bangun subuh).[103]
38.Waktu mereka
bersiap-siap berperang, menyamakan barisan, ketika menunaikan shalat[104]
shalat shubuh,[105]
mereka bangun subuh bersama Isa ibnu Maryam),[106]
lalu dia mengimami shalat umat manusia. Ketika dia mengangkat kepalanya dari
rakaat, dia berkata, “Samiallhu Limanhamidah” (Allah mendengar orang-orang yang
memujinya, Allah membunuh Dajjal dan kaum muslimin menang), lalu ketika selesai
shalat, dia berkata, “Bukalah pintu. “ lalu pintu dibuka dan terlihatlah Dajjal
bersama tujuh puluh ribu tentera Yahudi, yang
semuanya memegang pedang yang tajam dan tombak Isa 'alaihiwasallam lah
memburunya.[107]
39.Isa pergi dengan
senjatanya ke arah Dajjal,[108]
dan ketika dia (Dajjal) melihatnya (Isa 'alaihiwasallam), dia meleleh sebagaimana garam meleleh dalam air,
Seandainya saja dia meninggalkannya untuk melelehkannya sampai binasa, tetapi
Allah membunuh dengan tangannya, maka terlihat darahnya di pedangnya,[109]
lalu mendapatkannya di pintu Al-Ludda barat, dan membunuhnya, (maka Allah
Subhanahu wa Ta'ala membinasakan di
celah bukit)[110]
40.Maka Allah
membinasakan orang Yahudi, (dan kaum muslimin menguasai mereka,[111]
dan mereka membunuhnya.[112]
Tidak ada sesuatu pun yang diciptakan Allah yang dapat menolong menyembunyikan
orang Yahudi kecuali Allah memberi kemampuan untuk berbicara, tidak oleh batu,
pohon, dinding, binatang melata –kecuali Al Garqadah, kerana sesungguhnya dia
merupakan berasal dari pohon-pohon yang tidak diberi kemampuan untuk berbicara –kecuali
dia berkata, “Wahai hamba Allah yang muslim, ini ada orang Yahudi (bersembunyi
di belakangku), maka bunuhlah dia.
41. Kemudian umat
manusia tinggal sesudahnya (Ertinya sesudah binasanya Dajjal)(selama tujuh
tahun dan di antara mereka tidak ada permusuhan)[113]
42.Isa ibnu Maryam ‘alaihiwasallam
membenarkan kenabianku (Muhammad) dan agama[114]
pada umatku (Muhammad) sebagai hakim adil, dan pemimpin yang mendapat petunjuk[115]
(yang jujur). Dia memerangi ummat manusia untuk Islam,[116]
dia menghancurkan salib, menyembelih babi, dia mengumpulkan doa-doa,[117]
membebaskan pajak, menghilangkan sedekah, tidak ada penggembala kambing dan
unta, dihilangkan olehnya permusuhan, kebencian dan hasad, dan mereka mahu
menyedekahkan harta tapi tidak ada
seorang pun yang mahu menerimanya)[118]
(sampai sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya, dan berdakwah itu hanya
kepada Tuhan semesta alam).[119]
Demi
jiwaku ditanganNya, Isa ibnu maryam menyucikan (jiwa) dengan haji atau umrah
atau dia memuji keduanya.[120]
43.Kemudian Isa Ibnu
Maryam datang ke suatu kaum yang Allah menjaganya, lalu dia mengusap
wajah-wajah mereka dan menceritakan kepada mereka tentang derajatnya di Syurga.[121]
Dan
ketika mereka demikian, tiba-tiba Allah mewahyukan kepada Isa bahawa
sesungguhnya Aku mengutuskan hambaku yang tidak seorang pun yang mampu
membunuhnya, maka berlindunglah ke bukit. Dan Allah mengutus Ya’juj dan Ma’juj,
dan mereka dari semua sisi melahirkan anak. Kelompok pertama mereka melewati
suatu laut, mereka meminumnya, dan kelompok yang lain melewati laut itu pula
dan berkata, “Sungguh dengan air ini” (kemudian mereka berjalan sampai berakhir
di gunung merah(gunung Maqdis) mereka berkata, “Sungguh kita membunuh apa yang
ada di bumi, hampir kita membunuh apa yang di langit, lalu mereka melempar anak
panah ke langit. Allah mengembalikan anak-anak panah mereka yang dicampuri
dengan darah)[122]
Nabiyullah
Isa dan sahabat-sahabatnya dikepung, sampai kepala lembu jantan milik salah
satu mereka lebih baik dari seratus dinar milik kalian pada saat ini. Isa dan sahabat-sahabatnya
menginginkan kepala lembu itu, maka Allah mengirim kepada mereka An-Naghaf
untuk menemani mereka, lalu mereka menjadi tentera (yang mati) seperti matinya
jiwa. Kemudian Nabiyullah Isa dan sahabat-sahabatnya turun ke bumi, dan mereka
tidak mendapat sejengkal pun di permukaan bumi ini melainkan bau daging dan
mayat busuk mereka.
Nabiyullah
dan sahabat-sahabat menginginkan bertemu dengan Allah, lalu Allah mengirim
burung seperti burung raksasa yang mengangkat mereka, dan Allah memperlakukan
mereka sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian Allah mengirim
hujan yang tidak menyisakan rumah orang kota dan orang desa, bumi disirami
sampai meninggalkan bagaikan sebahagian waktu malam, kemudian dia berkata
kepada bumi, “Tumbuhkan buah-buah dan keluarkan berkahmu.”
Pada
saat itu, sekelompok manusia makan buah delima, dan mereka senantiasa minum
dari bejana, dan terberkahi dengan apa yang di dalamnya. Sampai sepotong daging
dari unta mencukupkan sekelompok orang, sepotong daging dari lembu mencukupkan
beberapa orang.[123]
Lembu dengan begini dan begitu merupakan dari harta, dan kuda itu hanya
dihargai beberapa dirham.
Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Beruntunglah orang yang hidup sesudah Isa, beruntunglah orang yang hidup
sesudah Dajjal, diizinkannya langit untuk meneteskan (airnya), dan diizinkan
bumi untuk tumbuh. Seandainya kamu tebarkan biji-bijimu di atas tanah, pasti
akan tumbuh. Bukan kebencian, hasad dan permusuhan.[124]
44.Di cerabutnya setiap
racun dari makhluk yang memiliki racun sehingga tercipta kedamaian di bumi,
sampai unta hitam hidup bersama unta putih, harimau hidup bersama lembu,
serigala hidup bersama kambing, anak-anak kecil bermain-main dengan ular tetapi
tidak membahayakannya[125],
sampai anak memasukkan tangannya pada ular tetapi tidak membahayakannya,
berlari bersama singa tidak membahayakannya, serigala bersama dengan kambing
kerana menganggapnya anjing, bumi dipenuhi dengan keselamatan sebagaimana
bejana penuh dengan air, dan hanya satu kalimat tidak ada yang menyembah alih miliknya,
kemudian dikatakan bahawa bumi pada saat itu bagaikan gelas dari perak yang
tumbuh di masa Adam.
45.Lalu Isa
'alaihiwasallam tinggal di bumi selama empat puluh tahun kemudian dia wafat,
dan kaum muslimin menshalatkannya.[126]
46.Ketika mereka
demikian, tiba-tiba Allah mengirim angin (dingin dari arah Syam),[127]
Dia mengambil di bawah ketiak-ketiak mereka, lalu angin itu menangkap setiap
orang beriman dan setiap muslim (dalam hadits Ibnu amru : maka tidak ada yang
tersisa di muka bumi seorang pun yang dalam hatinya ada secuit iman kecuali
ditangkap (dimatikannya), sampai seandainya salah satu mereka berada di perut
gunung tetap dia dimasukinya),[128]
dan tersisa kejahatan manusia (masa di mana burung dan binatang buas sudah
sedemikian jinak, hingga mereka tidak lagi mengenal ma’ruf dan tidak
mengingkari kemungkaran. Dikatakan, “Maka syaitan menyerupakan dirinya dengan
diri mereka,” dan berkata, “Apakah kalian tidak menjawab seruannya?” lalu dia
memerintahkan mereka untuk menyembah berhala dan mereka menyembahnya. Sementara
mereka pada saat itu dipenuhi dengan rezeki-rezeki kerana membaiknya kehidupan
mereka,[129]
tetapi mereka menjadi kacau kerana minuman keras, maka itulah tanda terjadinya
kiamat.[130]
47.Lalu trompet (tanda
kiamat) ditiup, maka tidak akan seorang pun yang mendengarnya kecuali ia
mendengarkan suara keras dan mengangkat dengan suaranya dengan keras. Orang
pertama yang mendengarnya adalah seorang laki-laki yang bersetubuh dengan
untanya, hingga dia merasa terkejut dan ia mengejutkan manusia.
48.Kemudian Allah mengirim
–atau berkata-, “Allah menurunkan –hujan
seakan-akan dia terlindungi- perkiraan dari perawi:- lalu tubuh-tubuh manusia
tumbuh, “Kemudian ditiup sangkakala, maka
tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)” (Surah
Az-Zumar(39) :68)
Kemudian dikatakan,
“Wahai sekalian manusia, datanglah kepada tuhan kalian,” “dan tahanlah mereka (di tempat perhentian), kerana sesungguhnya mereka
ditanya” (Surah Ash-shaffat (61):24)
Kemudian dikatakan
“Keluarkanlah salah satu dari ahli neraka itu!, lalu dikatakan, “Dari berapa
orang?” dikatakan, “Dari sembilan ratus sembilan puluh sembilan. Itulah hari “Di mana Dia menjadikan anak-anak beruban.”
(Surah Muzammil (73): 17)
Dan itulah adalah “Pada hari betis disingkapkan…” (Surah
Al-Qalam (68):42)[131]
Semua hadits di atas ini telah dishahihkan
oleh Syeikh Albani dalam kitab tersebut. Maka tidaklah saya menukilkan riwayat
hadits tersebut secara lengkap melainkan hanya sekadar dua atau tiga riwayat
sahaja tanpa menyebutkan nama sahabat yang meriwayatkannya.
Syeikh Albani berkata bahawa hadits
tentang Dajjal dan turunya Isa alaihiwasallam ini adalah hadits mutawatir.
Tidak dapat disanggah sedikit pun tentang kebenarannya lagi.
Bagaimana mengelaknya fitnah Dajjal???
1.Memohon perlindungan kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala dari kejahatan fitnahnya dan memperbanyakkan permohonan
perlindungan kepadanya terutamanya dalam tahiyat akhir dalam shalat (selepas
tahiyat akhir sebelum salam). Seperti mana Rasulullah memohon dalam tahiyatnya.
Doa ialah : “Allahuma inni a’uuzubika min
‘adzaabi jahannam, wa ‘adzaabil qabri. Wa min fitnatil mahyaa wa mammaati, wa min fitnatil masiihid dajjal”
Lihat Shahih Muslim dan Shahih Bukhari
sebagai rujukan.
2.Menghafal
sepuluh ayat pertama dari surah Al-Kahfi berdasarkan hadits riwayat Muslim dari
Abu Darda.
3. Menghindarinya seperti dalam sabda Rasulullah yang diriwayatkan
oleh Imam Ahmad dari Imran bin Husain
4.Tinggal di Mekkah dan Madinah, seperti
yang telah dinyatakan dalam huraian hadits tadi.
[1]
Hadits Riwayat Muslim, Hakim, Ahmad dan lain-lain
[2]
Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban
[3]
Hadits Riwayat Ibnu Hibban
[4]
Hadits Riwayat Bukhari
[5]
Hadits Riwayat Bukhari
[6]
Hadits Riwayat Muslim
[7]
Hadits Riwayat Ibnu Majah
[8]
Hadits Riwayat Al-Baraz
[9]
Hadits Riwayat Muslim, Ibnu Hibban, Ahmad dan lain-lain
[10]
Hadits Riwayat Thabrani dan Muslim
[11]
Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah
[12]
Hadits Riwayat Muslim
[13]
Hadits Riwayat Ahmad, Termidzi, Ibnu Majah dan lain-lain
[14]
Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban, Ibnu Mandah dan lain-lain
[15]
Hadits Riwayat Ahmad, Termidzi, Ibnu Majah dan lain-lain
[16]
Hadits Riwayat Muslim dan Hakim
[17]
Hadits Riwayat Hakim
[18]
Hadits Riwayat Abu Daud, Al-Ajir, Abu Nuaim dan lain-lain
[19]
Hadits Riwayat Thabrani
[20]
Hadits Riwayat Ahmad, Muslim, Ibnu Majah dan lain-lain
[21]
Hadits Riwayat Ahmad dan Thabrani
[22]
Hadits Riwayat Ahmad dan Abu Nuaim
[23]
Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah, Thabrani, Bukhari, Muslim dan lain-lain
[24]
Hadits Riwayat Al-Ajir, Abu Nuaim dan lain-lain
[25]
Hadits Riwayat Muslim dan Ahmad
[26]
Hadits Riwayat Ahmad, Abu Nuaim, Ibnu Mandah dan lain-lain
[27]
Hadits Riwayat Ahmad, Abu Nuaim, Ibnu Mandah dan lain-lain
[28]
Hadits Riwayat Ibnu Mandah
[29]
Hadits Riwayat Bukhari, Ibnu Mandah Ahmad dan lain-lain
[30]
Hadits Riwayat Abu Daud dan Muslim
[31]
Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah dan Thabrani
[32]
Hadits Riwayat Ahmad, Muslim, Abu Daud dan lain-lain
[33]
Hadits Riwayat Abu Daud, Abu Nuaim dan Ibnu Mandah
[34]
Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan lain-lain
[35]
Hadits Riwayat Ahmad
[36]
Hadits Riwayat Ahmad, Muslim dan Ibnu Majah
[37]
Hadits Riwayat Abdurrazak, Ahmad, Muslim dan lain-lain
[38]
Hadits Riwayat Ahmad dan Thabrani
[39]
Hadits Riwayat Ahmad dan Thabrani
[40]
Hadits Riwayat Ad-Dani
[41]
Hadits Riwayat Bukhari, Muslim, Ibnu Hibban dan lain-lain
[42]
Hadits Riwayat Bukhari, Muslim, Ibnu Hibban dan lain-lain
[43] Hadits Riwayat Muslim
[44]
Hadits Riwayat Muslim dan Ibnu Hibban
[45]
Hadits Riwayat Muslim dan Ahmad
[46]
Hadits Riwayat Ahmad
[47]
Hadits Riwayat Ahmad
[48]
Hadits Riwayat Muslim dan Ahmad
[49]
Hadits Riwayat Muslim dan Ahmad
[50]
Hadits Riwayat Muslim dan Ahmad
[51]
Hadits Riwayat Ahmad
[52]
Hadits Riwayat Muslim
[53]
Hadits Riwayat Abu Daud
[54]
Hadits Riwayat Muslim
[55]
Hadits Riwayat Muslim
[56]
Hadits Riwayat Muslim
[57]
Hadits Riwayat Muslim
[58]
Hadits Riwayat Ahmad, Abu Daud, Termidzi dan lain-lain
[59]
Hadits Riwayat Ibnu Hibban dan Al-Bazzar
[60]
Hadits Riwayat Abdurrazak dan Hakim
[61]
Hadits Riwayat Ahmad dan Muslim
[62]
Hadits Riwayat Muslim dan Ad-Dani
[63]
Hadits Riwayat Muslim, Ad-Dani dan Hakim
[64]
Hadits Riwayat Ahmad
[65]
Hadits Riwayat Ahmad
[66]
Hadits Riwayat Ahmad
[67]
Hadits Riwayat Muslim
[68]
Hadits Riwayat Ahmad, Bukhari, Hakim dan lain-lain
[69]
Hadits Riwayat Abdurrazak dan Ahmad
[70]
Hadits Riwayat Ahmad dan lain-lain
[71]
Hadits Riwayat Muslim
[72]
Hadits Riwayat Ahmad dan lain-lain
[73]
Hadits Riwayat Ad-Dani
[74]
Hadits Riwayat Ahmad dan lain-lain
[75]
Hadits Riwayat Muslim
[76]
Hadits Riwayat Abdurrazak dan Ahmad
[77]
Hadits Riwayat Abdurrazak dan Ahmad
[78]
Hadits Riwayat Abdurrazak dan Ahmad
[79]
Hadits Riwayat Abdurrazak dan Ahmad
[80]
Hadits Riwayat Abdurrazak dan Ahmad
[81]
Hadits Riwayat Muslim
[82]
Hadits Riwayat Muslim
[83]
Hadits Riwayat Abdurrazak dan Ahmad
[84]
Hadits Riwayat Muslim, Ibnu Mandah dan Hakim
[85]
Hadits Riwayat Muslim
[86]
Hadits Riwayat Hakim, Ahmad dan lain-lain
[87]
Hadits Riwayat Al-Baraz, Ahmad dan lain-lain
[88]
Hadits Riwayat Ahmad, Muslim dan Termidzi
[89]
Hadits Riwayat Abu Daud
[90]
Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu Majah, Al-‘Aqili dan lain-lain
[91]
Hadits Riwayat Abu Daud dan Termidzi
[92]
Hadits Riwayat Abu Daud
[93]
Hadits Riwayat Abu Daud dan Termidzi
[94]
Hadits Riwayat Abu Daud
[95]
Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu ‘Adi dan lain-lain
[96]
Hadits Riwayat Hakim
[97]
Hadits Riwayat Al-Bazzar
[98]
Hadits Riwayat Muslim
[99]
Hadits Riwayat Bukhari, Muslim dan Ibnu Hibban
[100] Hadits
Riwayat Muslim
[101] Hadits
Riwayat Muslim
[102] Hadits
Riwayat Hakim, Ahmad, Ibnu Asakir dan lain-lain
[103] Hadits
Riwayat Hakim
[104] Hadits
Riwayat Muslim dan Hakim
[105] Hadits
Riwayat Hakim
[106] Hadits
Riwayat Hakim
[107] Hadits
Riwayat Muslim
[108] Hadits
Riwayat Ahmad dan Hakim
[109] Hadits
Riwayat Muslim, Ad-Dani dan Hakim
[110] Hadits
Riwayat Ahmad, Ibnu Asakir
[111] Hadits
Riwayat Abdurrazak, Ahmad dan Termidzi
[112] Hadits
Riwayat Ahmad, Ad-Dani
[113] Hadits
Riwayat Ahmad, Muslim dan Hakim
[114] Hadits
Riwayat Ahmad dan Thabrani
[115] Hadits
Riwayat Ahmad
[116] Hadits
Riwayat Abdurrazak, Ahmad dan Ibnu Hiban
[117] Hadits
Riwayat Ahmad
[118] Hadits
Riwayat Ahmad, Muslim, Ibnu Mandah dan lain-lain
[119] Hadits
Riwayat Abdurrazak
[120] Hadits
Riwayat Muslim, Ibnu Hibban dan Ahmad
[121] Hadits
Riwayat Ahmad dan Muslim
[122] Hadits
Riwayat Muslim
[123] Hadits
Riwayat Ahmad dan Muslim
[124] Hadits
Riwayat Abu Bukrah dan Ad-Dailami
[125] Hadits
Riwayat Ahmad
[126] Hadits
Riwayat Abdurrazak
[127] Hadits
Riwayat Ahmad dan Muslim
[128] Hadits
Riwayat Ahmad dan Muslim
[129] Hadits
Riwayat Ahmad dan Muslim
[130] Hadits
Riwayat Ahmad dan Muslim
[131] Hadits
Riwayat Ahmad dan Muslim
0 komentar:
Posting Komentar